Mahalnya Biaya Pendidikan, Dikeluhkan Warga Bekasi


Oleh:Aris Kuncoro/Edhie Soemarno

BEKASI-Biaya pendidikan dan kesehatan yang kian mencekik leher, dikeluhkan warga Kabupaten Bekasi. Banyak warga Bekasi yang tak sanggup meneruskan pendidikan anak-anaknya di tingkat SLTP maupun SLTA, mengingat mahalnya biaya pendidikan ini.

‘’Mengapa Pemerintah tidak tanggap terhadap keluhan kami ini. Padahal, sudah cukup banyak anggota masyarakat yang mengeluhkan soal ini. Bahkan, sudah sering pula ditulis di surat kabar,’’ ujar Nodan Sopandi, seorang tokoh masyarakat dari Tambun Selatan yang mengaku sering mendapat keluhan warga mengenai hal ini.

Beberapa tokoh partai politik di Bekasi pun mengakui banyaknya keluhan masyarakat menyangkut mahalnya biaya pendidikan dan kesehatan di Bekasi.

H. Roy Kamarullah, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional (DPD-PAN) yang ditemui, Selasa kemarin (2/1), menyatakan bahwa persoalan mahalnya biaya pendidikan dan kesehatan di Bekasi tidak boleh dibiarkan begitu saja. Bagaimanapun, katanya, masalah pendidikan dan kesehatan adalah hal sangat vital bagi masyarakat.

‘’Kita tidak bisa hanya berpangku tangan melihat masyarakat kita terus dikungkung kebodohan karena tak bisa mengecap pendidikan yang cukup, dan juga menyaksikan masyarakat kita didera penyakit yang tak kunjung sembuh gara-gara tak mampu berobat,’’ujarnya.

Untuk itu, dia berharap, Pemerintah Kabupaten Bekasi, khususnya, makin peduli terhadap persoalan ini.

Selama ini, dia melihat Pemkab Bekasi belum optimal untuk mendorong agar tingginya biaya pendidikan dan kesehatan yang harus ditanggung masyarakat, bisa dikurangi.

‘’Saya akan minta agar wakil dari PAN di DPRD Kabupaten Bekasi, bisa mendorong pihak eksekutif agar lebih memperhatikan masalah ini,’’ujarnya.

Hal serupa dikemukakan pula oleh Sekretaris Dewan Pimpinan cabang Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (DPC-PKPI) Abdul Halim. ‘’Yang menyedihkan, sebagian besar calon bupati dan wakil bupati yang akan berlaga dalam Pilkada yang akan digelar pada 11 Maret 2007 nanti tidak berusaha mengangkat isu yang sangat krusial bagi masyarakat Kabupaten Bekasi ini, dalam visi dan misinya,’’ujar Halim.

Oleh karena itu, dia menyatakan gembira dan mendukung penuh program pendidikan dan kesehatan gratis secara bertahap yang disampaikan oleh calon bupati-wakil bupati Wikanda-Daeng.

Menurutnya, sebaiknya calon bupati dan wakil bupati lain yang akan berlaga dalam Pilkada nanti juga memperhatikan program soal pendidikan dan kesehatan ini. Sehingga siapapun yang akan jadi bupati dan wakil bupati, nantinya, kalau terpilih akan benar-benar peduli dengan masalah ini.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama