Resmi Jadi Capres PIS, Sutiyoso Gelar Safari ''Indonesia Pantang Menyerah''

Oleh: Aris Kuncoro

JAKARTA (wartamerdeka) - Sutiyoso yang memproklamirkan diri sebagai capres dalam Pemilu 2009 menyiapkan gebrakan baru: melakukan safari keliling nusantara. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menamai programnya Safari ''Indonesia Pantang Menyerah". Safarinya ini dimulai dengan mengunjungi wilayah Indonesia Timur yakni Biak, Papua.




"Malam ini saya berangkat ke Biak (Papua)," kata Sutoyoso dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu (26/10/2008).



Melalui safari itu Bang Yos-panggilan akrab Sutiyoso--berharap bisa menyerap aspirasi rakyat secara langsung. Sekaligus dia ingin mengetahui betul denyut nadi kehidupan masyarakat di berbagai daerah. Dengan memahami berbagai persoalan masyarakat yang sebenarnya, maka jika pada saatnya diberi amanah menjadi presiden, ia sudah memahami berbagai masalah yang dihadapi masyarakat dan tahu bagaimana menyelesaikannya.



Mengapa Bang Yos memulai safari dari Biak? Tak lain adalah karena dia merasa ada sesuatu yang kurang tepat berkaitan pembangunan di wilayah Indonesia Timur. ''Wilayah Timur, seperti Papua, paling kaya akan sumber daya alamnya, tetapi rakyatnya jauh tertinggal. Tentu ini ada sesuatu yang salah,''ujar Bang Yos.



Dikemukakannya pula, program safari yang akan dilakukan ke seluruh Indonesia itu adalah juga untuk memberikan semangat kepada masyarakat agar kuat dalam menghadapi berbagai keadaaan seperti krisis keuangan seperti sekarang ini."Kalau saya hanya melalui iklan, itu berarti hanya satu arah, tetapi kalau bertemu dengan langsung dengan mereka, saya bisa dialog berbagai hal," katanya.



Di tengah krisis global saat ini, kata bang Yos, masyarakat harus dibangunkan kesadarannya mengenai perlunya kesiapan mental dan pengetahuan mengenai upaya mencari jalan keluar. Semangat pantang menyerah harus dilakukan agar masyarakat bisa bebas dari pengaruh krisis global.



Jepang bisa bangkit secara cepat setelah tahun 1945 karena penduduk dan pemimpinnya mengobarkan semangat pantang menyerah.



Begitu juga China dan Rusia bisa mengatasi krisis global karena kekuatan pemerintah dan masyarakatnya."Sumber daya alam kita sangat melimpah, tetapi penduduk Indoensia banyak yang miskin. Masyarakat tidak diberi arah yang tepat bagaimana mengelola sumber daya alam itu," katanya.



Bang Yos mengemukakan, melalui program safari ''Indonesia Pantang Menyerah", dia tidak ingin mengumbar janji untuk memberikan proyek atau bahkan uang kepada masyarakat. Yang dilakukan lebih kepada upaya memotivasi masyarakat mengatasi keadaan."Ini sama dengan pertempuran," kata Sutiyoso yang menambahkan bahwa banyak pihak di negeri ini kurang memiliki semangat untuk bekerja.



Jika semangat bekerja sudah menjadi budaya, kata Bang Yos, Indoensia tidak akan mengalami kesulitan menghadapi berbagai persoalan, termasuk krisis global karena apa saja yang dikembangkan bisa membuahkan hasil. Misalnya, di bidang pertanian, Indonesia memiliki lahan sangat luas dan bibit serta sumber daya manusia. Tetapi tidak bisa dimanfaatkan karena kurangnya semangat untuk bekerja."Kalau petani memilikis emangat bekerja dan pemerintah melindungi, maka tidak ada cerita petani mengalami kerugian. Yang rugi semestinya pemerintah, bukan petaninya," kata Bang Yos.



Mengenai peluangnya untuk bisa maju dalam bursa capres pada Pemilu 2009, Sutiyoso menyatakan, kendati peluangnya tipis karena terbentur soal persayaratan harus diusung parpol atau gabungan parpol yang mampu mengumpulkan suara pemilih 20 sampai 25 persen, namun ia tetap optimis.



"Saya akan terus berjuang. Saya yakin akan bisa lolos," ujar Bang Yos.



Bang Yos juga mengungkapkan dirinya telah secara resmi diusung sebagai calon presiden (capres) Partai Indonesia Sejahtera (PIS).





"Baru satu partai yang mencalonkan saya untuk memperebutkan jabatan kursi presiden RI periode 2009-20014, yakni Partai Indonesia Sejahtera," katanya.



Partai Indonesia Sejahtera merupakan salah satu peserta pemilu 2009 dengan urut 33.
Sutiyoso mengaku tidak berharap banyak pada partai besar untuk meminang dirinya menjadi capres atau cawapres. "Partai-partai besar seperti PDI Perjuangan dan Golkar itu sudah punya capres/cawapres sendiri," ujar Sutiyoso.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama