5 Kecamatan Jadi Pilot Project Pemanfaatan Tanaman

Oleh:badar/aris

Jakarta-Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam membudidayakan tanaman obat keluarga (toga) dan tanaman hias di lingkungan pemukiman penduduk, Sudin Pertanian dan Kehutanan Jakarta Selatan merangkul sejumlah pemuda di 5 kecamatan di Jakarta Selatan sebagai pilot project pembudidayaan tanaman unggulan.

Kasudin Pertanian dan Kehutanan Jakarta Selatan Aswin Saragih kepada Wartawan mengungkapkan, lima kecamatan yang dijadikan pilot project saat ini adalah di RT 8/02, Kelurahan Gandaria Selatan, Kecamatan Cilandak. RT 5/05 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, RT 01/01 Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan Pancoran. RT 04/01 Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, dan RT 01/03 Kelurahan Gandaria Utara, Kecamatan Kebayoran Baru.

“Dari tiap-tiap kecamatan yang kita tunjuk selalnjutnya membentuk kelompok tani, baik dari kalangan pemuda maupun dari kalangan ibu rumah tangga. Minimal anggotanya 25 orang,” ujarnya Rabu (1/4).

Aswin menambahkan, selain menunjuk pilot project, pihaknya juga membekali kelompok tani yang ada dengan materi pembudidayaan tanaman obat keluarga, tanaman hias, dan tanaman buah-buahan. Karena itu, pihaknya juga memberikan bantuan 180 pohon kepada satu kelompok tani yang terdiri dari 10 jenis pohon meliputi, kumis kucing, katuk, jinten, daun suji, daun sirih merah/kuning, mangga, belimbing, rambutan, dan jambu biji.

“Selain memberikan pelatihan menanam, kita juga berikan pelatihan olahan hasil pasca panen, seperti mengolah buah menjadi sirup, atau mengolah toga menjadi minuman kesehatan berbentuk sachet. Dengan begitu, selain bias melsetarikan lingkungan, warga juga memiliki penghasilan tambahan,” jelasnya.

Sementara itu, Koordinator Penyuluh Pertanian Sudin Pertanian dan Kehutanan Jakarta Selatan Toni Suprayitno mengatakan, bagi kecamatan yang belum dijadikan pilot project bisa membuat wadah kelompok tani dahulu, sehingga jika direkomendasikan mendapat pilot project wadahnya sudah terbentuk.

“Setiap kita berikan penyuluhan, warga antusias terutama kaum ibu. Kita sendiri telah siapkan 31 tenaga penyuluh, di mana tiap kecamatan ditugaskan 3 orang penyuluh yang merupakan petugas fungsional. Itu belum termasuk petugas struktural dalam hal ini Kasie Pertanian dan Kehutanan di tingkat kecamatan,” katanya.

Masih dikatakan Toni, penyuluh yang didatangkan adalah penuluh ahli yang berpengalaman di bidang pertanian dengan lulusan minimal D-3 Jurusan Pertanian. Petugas itulah yang akan melakukan penyuluhan ke rumah warga tiap bulan.

“Tempat pertemuannya sendiri bisa diatur sesuai perjanjian antara warga dan penyuluh, sehingga di antara kelompok tidak terjadi kebosanan,” tukasnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama