Sudin Sosial Jaksel Siap Halau PMKS




Oleh: Badar

JAKARTA-Menjelang Ramadhan, biasanya penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) berdatangan ke Jakarta. Mereka memanfaatkan momen tersebut untuk mengumpulkan derma dari pejalan kaki atau pengguna jalan. Untuk mengantisipasi hal itu, sejumlah titik rawan PMKS kini mulai dibidik Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan (Sudinsos Jaksel) untuk ditertibkan. Biasanya, PMKS yang berasal dari Indramayu, Karawang, Bekasi, Depok, dan Bogor mulai menyerbu Jakarta melalui beberapa terminal dan stasiun.

Kebiasaan PMKS ini ternyata sudah dipantau Sudinsos Jak Sel Makanya, sebelum PMKS menyerbu Jakarta, sudah dilakukan beberapa langkah penghalauan dan sosialisasi. "Biasanya satu Minggu menjelang Ramadhan kita melakukan penghalauan," ujar Dr Effendi Maha Guntur, Kepala Sudin Sosial Jakarta Selatan,Jumat (24/7). Penjangkauan dan penghalauan akan dilaksanakan bersama Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Selatan (Satpol PP Jak Sel).

Sudinsos,lanjut Guntur,sifatnya hanya mendampingi.Sedangkan penertiban dilakukan Satpol PP yang memang didukung oleh sarana dan prasarana untuk melakukan penertiban. Ika juga berharap,Satpol PP tingkat kecamatan dapat berperan aktif mencegah masuknya para PMKS yang berasal dari luar Jakarta. Namun demikian, Ika menegaskan, sebelumnya akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu guna mencegah kedatangan para PMKS.

Beberapa kawasan yang kerap dipenuhi PMKS, ternyata juga sudah dipantau Sudinsos Jak Sel Kawasan tersebut di antaranya,halaman Masjid agung Al azhar Terminal Blok M,Pasar Minggu,Lebak Bulus,kawasan Pondok Indah "Menjelang Ramadhan PMKS memang biasanya cenderungan naik," tandasGuntur tanpa merinci berapa kenaikan PMKS tiap tahun.

Kebanyakan dari PMKS yang menyerbu Jakarta, ujar Guntur,berasal dari wilayah Pantura, Jawa Barat seperti Indramayu dan Karawang. Sedangkan PMKS lain biasanya berasal dari Bekasi, Depok, serta Bogor.Guntur mengakui,dengan jumlah personil serta keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki,kesulitan dalam mendeteksi kedatangan para PMKS. "Biasanya mereka masuk dengan menggunakan pakaian rapi,begitu sampai Jakarta mereka menjadi PMKS," terangnya.

Kendati pembinaan terhadap PMKS yang terjaring sudah baik, kenyataanya tak sedikit mereka kembali menggelandang di Jakarta. Tak jarang Sudinsos Jak Sel kembali merazia para PMKS yang sebelumnya telah dibina di panti-panti sosial yang ada di Jakarta seperti Panti Sosial Kedoya Jakbar dan Panti Cipayung,Jaktim.

Saat ini,Sudinsos Jak Sel sendiri hanya memiliki Dua unit mobil angkut yang sering kali tidak memadai saat melakukan operasi. "Idealnya kita punya 3-4 kendaraan angkut, biar tidak bolak-balik saat melakukan penertiban," ungkap Guntur Rencananya tahun ini, melalui Dinas Sosial DKI, Jak Sel diupayakan mendapatkan dua unit mobil angkut tambahan.


Keterangan Gambar: Dr Effendi Maha Guntur, Kepala Sudin Sosial Jakarta Selatan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama