Gapenmas Bekasi Dinotariskan


BEKASI –Akte notaris pendirian Gabungan Potensi Ormas dan LSM (Gapenmas) Bekasi, Senin (25/10) ditandatangani 30 Ketua Ormas dan Ketua LSM di hadapan Notaris Fauziah,SH di Kantor Gapenmas, Jalan Lingkar Kampung Utan, Cibitung, Kabupaten Bekasi. Menurut Adam Tamara yang dipilih secara aklamasi sebagai Ketua Gapenmas pada silaturahmi akhir September 2010 lalu di Hotel Sudimampir, Cikarang Barat, setelah penandatanganan akte, selanjutnya akan mengadakan deklarasi yang direncanakan berlangsung pada 10 November 2010 bertepatan Hari Pahlawan.


Didampingi pengurus Gapenmas, Ata Suryadi (POB) dan Nyai Rosmala (FBR), Adam menegaskan bahwa kehadiran gabungan ormas ini tidak dimaksudkan menyaingi ormas besar lainnya yang lebih dulu berkiprah.”Kami bersatu untuk membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan dan membangun Bekasi bersama ormas yang sudah ada. Kami tidak ingin bersinggungan,” katanya.

Kehadiran Gapenmas, merupakan komitmen Ormas dan LSM Putra Bekasi untuk memperkuat barisan membantu pemerintah melaksanakan pembangunan di segala bidang serta mengentaskan kemiskinan.
Ata Suryadi yang mantan anggota DPRD Kabupaten Bekasi periode 1999 – 2004,  dan kini, selain Ketua 

Perkumpulan Orang Betawi (POB) Cabang Kabupaten Bekasi, ia juga berwiraswasta, mengatakan, kesempatan kerja tampaknya tidak merata. Bahkan, orang Bekasi asli justru terpinggirkan. “Ini yang perlu kita ingatkan kepada pemerintah Kabupaten dan Kota Bekasi, sehingga memberi porsi lebih 
besar kepada orang Bekasi memperoleh kesempatan kerja  sesuai disiplin ilmu yang dimilkinya,” harapnya.

Sementara Nyai Hajjah Rosmala, Korwil Forum Bekasi Rempug (FBR) Kabupaten Bekasi mengharapkan, dengan diaktenotariskannya gabungan Ormas di Kabupaten dan Kota Bekasi, Gapenmas bisa lebih banyak menunjukkan jatidirinya sebagai orang Bekasi yang punya potensi dan bergandeng bersama pemerintah membangun Bekasi dan memberi kehidupan yang layak kepada masyarakatnya.

Wanita pemberani yang dijuluki Srikandi Bekasi ini menyatakan keprihatinannya dengan kehidupan rakyat di pelosok, sementara para pejabat kehidupannya semakin makmur. Mobil dinas dijadikan kendaraan pribadi, pelatnya yang merah diganti jadi hitam.”Perilaku seperti itu yang kita sikapi. Tidak boleh didiamkan,” tandasnya.

Menanggapi keluhan  ahli waris yang sulit mencairkan dana santunan kematian di Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, Nyai Rosmala secara tegas mengatakan, hal seperti itu yang akan dikritisi oleh Gapenmas. “Kalau memang dananya dianggarkan dari APBD, tidak ada alasan untuk menahannya,” ujarnya.Man

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama