Petani Diimbau Budidayakan Sawah Persemaian

REMBANG-Tinggnya curah hujan di wilayah kabupaten Rembang yang mencapai 200 mililiter atau di atas rata-rata terhitung sejak bulan Oktober, justru menguntungkan pemilik lahan pertanian. Limpahan debit air dapat dimanfaatkan untuk mengolah lahan menjadi sawah persemaian.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dintanhut) Kabupaten Rembang Sutomo didampingi Sekretaris Suratmin di ruang kerjanya, Senin (18/10) menginformasikan, dari hasil survey lapangan selama dua pekan sejak intensitas hujan tinggi, diketahui area tegalan berlimpah air.

“Lebih cocok dimanfaatkan untuk menanam padi secara gogo rancah,” katanya.

Dia menyebutkan, Dintanhut telah menggelar rapat koordinasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) membahas kecukupan dan ketersedian air untuk lahan tegalan bila diubah sebagai area sawah.

“Dari PPL diterima masukan kondisi sekarang ini hingga panen bulan Februari mendatang kebutuhan air tidak ada kendala. Sehingga area pertanian lebih baik dioptimalkan menjadi sawah persemaian,” ungkapnya. 

Ditambahkan, akhirnya ditetapkan pada masa tanam I tahun 2010 periode Oktober-Februari 2011 agar dibudidayakan tanaman padi secara persemaian. Bahkan jauh hari  sebelum Dintahut menyampaikan arahan tersebut, pemilik tegalan sudah menanam padi secara semai.

“Seperti halnya petani di kecamatan Kaliori, Sumber, Gunem dan Sedan yang selama ini mengolah lahannya secara gogo rancah. Ternyata telah beralih sistem tanam msecara semai,” imbuhnya

Topografi kabupaten Rembang selama ini dikenal unik, karena area persawahan merupakan tadah hujan yang bisa ditanam padi sekali saat musim penghujan dan dilanjutkan membudidayakan palawija sekali panen. Namun karena anomali cuaca dengan curah hujan di atas rata-rata, diprediksi area sawah persemaian bertambah jumlahnya hingga 20%, bertambah dari lahan tegalan yang dioptimalkan. Sementara produktifitas diperkirakan meningkat hingga 10%.

Data di Dintahut diketahui, pada kondisi normal, lahan produktif pertanian di Kabupaten Rembang seluas 41,258 hektar, berupa sawah persemaian 37.346 hektar dengan produktifitas 203.545 ton gabah kering panen (GKP). Lahan tegalan difungsikan area sawah gogo rancah seluas 3.912 hektar dengan produkstifitas 16.960 ton GKP.

Sementara hasil pendataan masa tanam tahun 2009 tercatat, lahan dibudidayakan seluas 38.075 hektar. Area sawah persemaian 33.921 hektar menghasilkan 194.458 ton GKP dan sawah gogo rancah 4.154 hektar dengan hasil panen mencapai 20.878 ton GKP. (hasan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama