Sebanyak 37 Pengusaha Uni Emirat Arat Hadiri TEI 2010

JAKARTA - Sebanyak 37 pengusaha Uni Arab Emirat (UAE)   menghadiri Trade Expo Indonesia (TEI) 2010 di Jakarta. Mereka bergerak di bidang investasi dan perdagangan umum.

Hal itu disampaikan Konsul Jenderal RI untuk Dubai Mansyur Pangeran, di sela-sela kesibukan mengantar pengusaha Dubai di lokasi Indonesia-Middle East Update (IMEU) di Palembang, Selasa (12/10/2010).

IMEU ini berlangsung selama 2 hari (11-12/10/2010). Sedangkan TEI 2010 akan digelar pada 13-17 di Jakarta.

Sebelumnya keberhasilan menjaring pengusaha UAE sebanyak itu dilakukan oleh KBRI Abu Dhabi bekerjasama dengan KJRI Dubai dalam acara Business Dinner di Gedung World Trade Center (WTC) Dubai (4/10/2010).

"Acara tersebut memang dimaksudkan untuk mendiseminasikan dan menjaring calon peserta ke TEI di Jakarta dan IMEU di Palembang ini," terang Mansyur.

Business Dinner dihadiri oleh wakil Chamber of Commerce Dubai, ekonom dan penasihat Bank Negara Indonesia 46 Dr. Ikhsan Mojo sebagai pembicara utama dan 100 pengusaha terkemuka di UAE meliputi Abu Dhabi, Dubai dan Emirat Utara.

Sesuai dengan data, sebagian dari para pengusaha tersebut berminat di sektor investasi, antara lain penjajagan investasi di bidang pertambangan batubara, emas, mini hydro power plant, dan sektor pariwisata.

Sebagian besar dari mereka bergerak di bidang general trading (perdagangan umum), antara lain importir bahan makanan termasuk seafood, tekstil, garmen, furnitur, ban, dan kertas.

Selain itu ada ada juga importir bahan-bahan toiletries (sabun dan aksesories kamar mandi, red), peralatan kosmetik, kayu gaharu untuk parfum, bahan bangunan, elektronik, alat-alat listrik, bahan pecah belah rumah tangga.

Menurut Mansyur, di samping mempromosikan TEI 2010 Jakarta dan IMEU Palembang, acara tersebut juga sekaligus untuk mempromosikan Tourism Indonesia Mart & Expo (TIME) di Lombok (12-15/10/2010) dan program kunjungan pengusaha untuk mempromosikan potensi daerah Solo, Sragen, Bogor dan Bandung.

Pada acara itu juga secara khusus dipromosikan program fasilitas pemberian visa on board bagi para penumpang pesawat Garuda Indonesia dari Dubai ke Jakarta.

"Program ini untuk memudahkan para penumpang setelah turun dari pesawat langsung menuju ruang pengambilan luggages tanpa melalui proses pemeriksaan lagi di imigrasi," ulas Mansyur.

Sementara itu Duta Besar RI Abu Dhabi M. Wahid Supriyadi dalam sambutannya menjelaskan tentang perekonomian Indonesia secara umum dan hubungan kerjasama ekonomi bilateral Indonesia dengan negara Uni Arab Emirat.

"Kondisi perekonomian Indonesia saat ini sangat kondusif bagi para pengusaha dan investor asing untuk berbisnis di Indonesia," papar Wahid.

Dicontohkan, tingginya kepercayaan asing terhadap iklim usaha di Indonesia terefleksi dengan masuknya Indonesia dalam index ke-17 dunia. Wahid juga menjelaskan berbagai produk unggulan daerah seperti Sragen dan Solo, yang masing-masing telah mengekspor produk beras, buah-buahan dan rumah kayu yang sudah laku dipasarkan UAE.

17 Besar

Dr. Ikhsan Mojo dalam paparannya menguraikan perkembangan ekonomi global dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia serta posisi penting Indonesia dalam perekonomian regional Asia dan internasional.

Selain itu Ikhsan juga menguraikan tentang peluang dan tantangan Indonesia yang telah berkembang sebagai negara kontributor ekonomi terbesar ke-17 dunia dan masuk sebagai anggota G-20.

Dikatakannya, perbaikan perekonomian Indonesia tersebut terlihat antara lain dengan membaiknya sistem hukum, stabilitas keamanan, pemberantasan korupsi, infrastruktur dan lainnya.

Sedangkan Manager Garuda Indonesia di Dubai Sheriff Rehman pada kesempatan tersebut memperkenalkan pembukaan jalur Garuda Indonesia Jakarta-Amsterdam melalui Dubai dan sebaliknya.(sumber:dtc)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama