BEKASI- Terbentuknya Gabungan Potensi Ormas dan LSM Bekasi (Gapemnas) tampaknya telah membuat gerah sejumlah pihak. Untuk itu, beberepa pendiri Gapemnas menegaskan kembali bahwa terbentuknya Gapemnas bukanlah untuk menyaingi organisasi yang telah ada. “Gapenmas dibentuk sebagai upaya untuk mewujudkan agar pembangunan daerah bisa dinikmati masyarakat, baik pembangunan sarana prasarana fisik maupun non fisik,” ujar Ketua POB Kab Bekasi, H. Ata Suryadi yang merupakan salah pelopor berdirinya Gapemnas, kepada wartawan, Kamis (7/10).
Salah misi Gapemnas menurut pria yang akrab dipanggil H. Ata ini, di antaranya pemberdayaan menuju masyarakat sejahtera, pengentasan kemiskinan, pelayanan kesehatan yang murah bagi masyarakat miskin serta mengakomodir tenaga kerja bermasalah dan berupaya mencari terobosan lowongan tenaga kerja hingga menciptakan iklim keamanan yang kondusif.
Wadah berkumpulnya para pimpinan ormas dan LSM di Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi dengan nama Gabungan Potensi Ormas dan LSM Bekasi (Gapemnas) ini dibentuk pada tanggal 24 September di Hotel Sudi Mampir Cibitung. Sedikitnya ada sekitar 30 ormas dan LSM yang bergabung dalam Gapemnas ini.
Tampaknya, banyaknya ormas dan LSM yang bergabung dalam Gapemnas ini cukup mengagetkan sejumlah pihak. Sampai-sampai para pucuk pimpinan ormas dan LSM yang bergabung dalam Gapemnas ini diundang secara khusus oleh Kapolres Metro Bekasi Kabupaten, pada hari Rabu lalu. Dalam acara itu, Gapemnas ternyata diminta untuk membaca ikrar menuju kekondusifan keamanan wilayah kerja Polres Metro Bekasi Kabupaten.
Hal ini agak mengherankan para pucuk pimpinan ormas dan LSM yang bergabung dalam Gapemnas. Karena terkesan seolah-olah Gapemnas adalah organisasi yang akan membuat kerusuhan atau semacamnya. Padahal misi dibentuknya Gapemnas justru untuk mendukung situasi yang kondusif di Bekasi.
H Ata sendiri merasa kecewa dengan kenyatan itu. Sehingga dia merasa ada kesan bahwa hal itu adalah pesanan atau titipin kelompok ormas yang merasa tersaingi. Padahal Gapemnas sama sekali tidak untuk menyaingi kelompok ormas yang lain.
Pihak Gapemnas bukannya ini ikrar tersebut. Tapi, yang disesalkan H. Ata, kenapa isi ikrar tersebut sebelumnya tidak dimusyawarahkan lebih dulu dengan seluruh Ormas yang tergabung di Gapemnas
“Gabungan Ormas ini kan jelas tujuannya, akan membantu memberikan sumbang saran tentang pembangunan daerah baik fisik maupun non fisik serta akan membantu terciptanya suasana keamanan kondusif, mengantisipasi tindak kejahatan secara dini dan bahaya narkoba, sehingga jika hal itu terwujud orang mencari makan melalui bertani, berdagang, buruh, nelayan hingga jual jasa bisa tenang berkarya menuju masyarakat sejahtera, “ ujar Ata yang didampingi Wada Suhada, Ketua Pamda Bekasi.
Sementara itu Ketua Umum Gapemnas, Adam Tamara yang didampingi Sekjen, Fiola mengatakan, Gapemnas dibentuk melalui proses yang cukup panjang dan mempunyai visi dan misi jelas, terutama menjadikan masyarakat aman, nyaman,damai dan sejahtera tidak merasa terusik, terganggu, tentunya jika berjalan sesuai aturan yang berlaku dan tidak melanggar hukum.
Adam Tamara juga mengatakan, sekarang banyak orang menganggap ormashanya bagian dari kelompok pendemo yang tidak punya tujuan. Padahal persepsi itu tidak benar. Ormas yang tergabung di Gapemnas, misalnya, adalah komunitas yang menyatukan persepsi berbuat menuju masyarakat makmur, sejahtera.
“Saya prihatin dan sangat menyesalkan kinerja penyelenggara pemerintahan Kabupaten Bekasi saat ini karena kurang memperhatikan secara dini kondisi masyarakat. Karena terlihat masih ada masyarakat pinggiran yang makan nasi aking (Nasi bekas yang dikeringkan),”ujarnya.
Padahal Kab Bekasi begitu kaya akan sumber alam bahkan daerah kawasan industri, tetapi kenapa masih banyak masyarakat yang sengsara. Apalagi bagi orang miskin, berobat susah, sekolah susah, cari kerjapun susah.
Padahal Kab Bekasi begitu kaya akan sumber alam bahkan daerah kawasan industri, tetapi kenapa masih banyak masyarakat yang sengsara. Apalagi bagi orang miskin, berobat susah, sekolah susah, cari kerjapun susah.
“Kalau sudah begitu mana janji para politisi dan pejabat yang berangkat dari karir politik, kasihan masyarakat jadi korban keserakahan,” ucapnya dengan senyum sindiran.
Untuk itu Gapemnas akan membuktikan dalam program jangka pendek yiaitu membantu masyarakat miskin, baik dalam masalah pendidikan, maupun kesehatan. “Tenaga kerja, pertani, nelayan akan kami layani melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR) berbunga ringan dari Gapemnas,” terang Adam yang didukung mantan dewan periode 1999-2004, H Ata Suryadi.
Untuk itu Gapemnas akan membuktikan dalam program jangka pendek yiaitu membantu masyarakat miskin, baik dalam masalah pendidikan, maupun kesehatan. “Tenaga kerja, pertani, nelayan akan kami layani melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR) berbunga ringan dari Gapemnas,” terang Adam yang didukung mantan dewan periode 1999-2004, H Ata Suryadi.
Terpisah Kapolres Metro Bekasi Kabupaten, Kombes Pol, Sutija Junianta,Rabu sore (6/10) mengatakan, pihaknya sangat memahami langkah yang ditempuh gabungan Ormas, namun pihaknya juga meminta karena Gapemnas mempunyai tujuan yang sangat baik mudah-mudahan bisa terwujud dan juga bisa mengedepankan rasa aman, nyaman, tidak anarkis hingga tercipta Kab Bekasi kondusif. (Yoto/aris)
Keterangan Foto: Ketua Umum Gapemnas Adam Tamara