Tabrakan Maut KA di Pemalang, Sedikitnya 36 Korban Tewas

-Presiden SBY Prihatin, DPR Akan Panggil Menhub

PEMALANG – Lagi musibah tabrakan kereta api yang mengerikan terjadi di Tanah air.
Kali ini menimpa KA Argo Anggrek dan KA Senja Utama di stasiun Patarukan, Pemalang, Jawa Tengah. Sedikitnya 36 penumpang tewas dalam kecelakaan maut tersebut.

Kecelakaan ini terjadi pukul 03.00 WIB dini hari, tepat 500 meter sebelum kedua kereta memasuki Stasiun Petarukan, Pemalang, Sabtu (2/10/2010). KA Senja Utama ke arah Semarang yang tengah menunggu disalip, justru diseruduk sangat keras dari belakang oleh KA Argo Angggrek jurusan Surabaya.

Dugaan sementara, kejadian tersebut disebabkan kelalaian masinis KA Argo Anggrek. Dia tidak menggubris sinyal dari Kepala Stasiun KA terdekat. Akibatnya, KA Argo Anggrek salah jalur dan menghantam KA Senja Utama di jalur 3 Stasiun Petarukan. Kecepatan yang tinggi menyebabkan fungsi rem tidak optimal. Tumbukan keras pun tak terhindarkan.

Sejumlah saksi mata mengatakan, gerbong terakhir dari KA Senja Utama langsung ringsek. Gerbong kedua dari belakang terbalik, dan gerbong berikutnya keluar jalur. Para penumpang pun kemudian berhamburan turun. namun malang, puluhan lainnya tewas mengenaskan.

Untuk mengurangi kepadatan di tempat kejadian, tiga gerbong KA Senja Utama dipotong. KA Senja utama pun melanjutkan perjalanan ke Semarang hanya dengan enam gerbong kereta. Sementara itu, KA Argo Anggrek menunggu evakuasi usai.

Petugas kepolisian dibantu warga dengan alat seadanya mengevakuasi korban. Alat alat berat baru datang empat jam setelah kejadian. PT KA berkilah, keterlambatan karena masalah jarak yang jauh. Korban kemudian dibawa menggunakan ambulan ke RS Santa Maria dan RSUD Pemalang.

Saat itu, penumpang kedua kereta  sebagian besar banyak yang tengah tidur nyenyak saat kereta bertubrukan di stasiun Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah. Sekejap saja, puluhan penumpang meninggal dunia terjepit di antara puing-puing gerbong kereta.

Data terakhir di RSUD Pemalang atau RS Hasyim Ashar tercatat ada 36 orang tewas.

"Di kamar jenazah ada 36, dan ada jenazah yang masih belum bisa dikenali," kata petugas RSUD, Gufron, Sabtu (2/10/2010).

Gufron menjelaskan, dari 36 korban tewas itu ada jasad yang potongan tubuhnya tidak lengkap. "Ada yang hanya tangan saja dan kepala saja. Karena itu masih diperiksa tim dokter," tuturnya.

Korban di RSUD yang berhasil dikenali yakni: Seri Pahaling, Eko Setiawan, Tohirin, Julianto, Budi Setiawan, Fikri Andika, Yeni, Andreas, Bahtiar Okta, Hertiono, Hono Adi, Warsito, Ferdi Adinan Sihombing, Budi Suyanto, Maryono, Ismail Anwar, Widaya Sandi,  Semar, Fery Pramono, Eko Suwondo, Bayu Sakti.

Reaksi DPR

Peristiwa naas itu langsung membuat parlemen bereaksi. Komisi V DPR menyatakan akan memanggil Menhub Freddy Numberi pada Senin 4 Oktober mendatang, khusus meminta penjelasan mengenai kecelakaan tersebut.

"Ini memang kita agendakan khusus," kata Wakil Ketua Komisi V DPR, Yosef Umarmadi, saat dihubungi detikcom, Sabtu (2/10/2010).

Pada pertemuan Senin mendatang, parlemen akan menanyakan semua aspek yang menyebabkan kecelakaan bisa terjadi. Baik sarana prasarana, maupun manajerial perkeretaapian.

"Ini kan seperti bom waktu, berarti ada sesuatu yang tidak beres dalam sistem perkeretaapian kita," ujar politisi PDI Perjuangan ini.

Yosef mengatakan, pihaknya juga akan menanyakan perihal adanya indikasi ketidakharmonisan hubungan antara Kementerian Perhubungan sebagai regulator dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai pelaksana.

"Kita lihat ini hubungannya tidak bergitu mesra," kata mantan wartawan ini.

Ditanya apakah partainya akan bereaksi keras kepada Menhub atas kecelakaan ini, Yosef mengatakan masih akan meminta penjelasan lebih dulu.

"Tunggu satu dua hari inilah," ujarnya.

Presiden SBY Prihatin

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)  pun menyatakan prihatin atas terjadinya kecelakaan Kereta Api (KA) Argo Anggrek dengan Senja Utama di Pemalang, Jawa Tengah. Presiden menginstruksikan kepada Menhub dan Menkes untuk langsung menuju lokasi kecelakaan dan memberi perawatan terhadap korban kecelakaan secara maksimal.

"Presiden saat ini sudah mendapatkan laporan dan terus memantau perkembangan terbaru. Presiden menginstruksikan Menhub dan Menkes agar bertindak langsung untuk memberikan pertolongan, pengobatan,  dan evakuasi kepada para korban," ujar Juru Bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Julian Pasha, Sabtu (2/10/2010).

Kepada Menhub, Presiden meminta agar segera mempelajari penyebab kecelakaan. Presiden tidak mau kecelakaan serupa terus terulang.

"Menhub diminta untuk segera mempelajari mengapa kecelakaan ini terjadi. Kalau memang tidak normal harus ditelusuri dan dicari tahu apa penyebabnya," terang Julian.

Menurut Menteri BUMN, Mustafa Abubakar,  Presiden SBY memerintahkan empat kementrian yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kesejahteraan Rakyat, Perhubungan, dan Kesehatan untuk menangani peristiwa tabrakan kereta api di Stasiun Petarukan Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Menurut Menteri BUMN ketika meninjau lokasi kejadian di Pemalang, Sabtu (2/20/2010), Presiden sudah memerintahkan kepada empat kementrian tersebut untuk menangani peristiwa tabrakan kereta itu.
"Nanti malam kita akan mengadakan rapat evaluasi di Kemenko Kesra untuk membahas peristiwa ini kemudian hasilnya akan kita sampaikan kepada Presiden," katanya.
Dia mengatakan, dirinya sudah melaporkan kejadian ini pada awalnya kepada Presiden, sedangkan hasil evaluasi empat kementrian ini juga akan disampaikan kepada Presiden. Ia menambahkan, dirinya belum bisa mengatakan sebab-sebab tabrakan ini karena masih menunggu hasil penyelidikan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Masinis KA Agro Anggrek Diperiksa

Sementara itu, penyebab kecelakaan KA Argo Anggrek jurusan Jakarta-Surabaya dan KA Senja Utama jurusan Jakarta-Semarang masih diselidiki. Dua masinis KA Argo Anggrek telah diamankan Polres Pemalang untuk penyelidikan lebih lanjut.

Dua masinis tersebut adalah Giono dan M Kholik. Keduanya akan dimintai keterangan mengenai berbagai hal, terkait kecelakaan maut yang menewaskan 31 orang itu.

"Misalnya soal kronologi kejadian dan sebagainya," kata Kasat Reskrim Polres Pemalang, AKP Suwarto di Stasiun KA Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (2/10/2010).

Suwarto menambahkan, pihaknya juga sudah mengamankan petugas pengatur jalur Stasiun KA Petarukan. Petugas yang belum diketahui namanya itu akan dimintai keterangan, mengapa KA Argo Anggrek bisa masuk jalur 3. Padahal di jalur itu ada KA Senja Utama yang sedang berhenti.(ar/wartamerdeka.com/dari berbagai sumber)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama