Terima Penghargaan Primaniyarta 2010, PT Gunung Subur Siap Tingkatkan Nilai Ekspor Teh Hijau

JAKARTA-Tak disangka, PT Gunung Subur, sebuah perusahaan teh berkatagori Usaha Kecil Menengah (UKM) yang berlokasi di daerah Solo Jawa Tengah mampu menorehkan prestasi yang lumayan. Baru sekali ikut penilaian, perusahaan yang memproduksi berbagai olahan minuman berbahan dasar daun the ini langsung mampu merebut Penghargaan Primaniyarta 2010 untuk Katagori UKM Ekspor.  “Tentu saja kami senang dengan penghargaan yang kami peroleh ini. Ke depan kami akan terus meningkatkan nilai ekspor produk the kami, khusus teh hijau,” ujar Miriam Setyowati, General Manager PT Gunung Subur yang didampingi Elika Christian, Export Manager PT Gunung Subur dalam wawacara sesuai menerima penghargaan, Rabu (13/10/2010).

Menurut nilai ekspor produk dari PT Gunung Subur masih 20 persen dari keseluruhan penjualan produk. Sebanyak 80 persennya masih diserap pasar dalam negeri.

“Untuk ekspor, saat ini yang paling banyak baru ke Arab Saudi,”ujar Miriam sambil menambahkan bahwa produk PT Gunung Subur ini yang beredar di pasar mancanegara khususnya Arab Saudi di antaranya adalah teh cap KEPALA DJENGGOT dan Teh GARDOE.

Perusahaan teh yang telah berdiri sejak tahun 1950 ini beberapa jenis produknya yang terkenal di antaranya adalah Green Tea atau the hijau, Black Tea atau teh hitam, Jasmine Tea, Lemon Tea, Blackcurrant Tea dan lain-lain.

Menurut Miriam, pihaknya sedang menjajagi pasar ekspor di sejumlah Negara, di luar Arab Saudi. “Mudah-mudahan saja, dengan mengikuti TEI 2010 ini, banyak buyers dari luar negeri yang berminat,”ujar Miriam lagi sambil menambahkan bahwa kini perusahaan yang dipimpinnya itu telah mampu menyerap sekitar 700 tenaga kerja yang sebagian besar kaum wanita yang tinggal di sekitar pabrik PT Gunung Subur.

PT. Gunung Subur ini memulai usahanya di tahun 1950 di kota Solo bagian utara tepatnya di Jl. Cinderejo No. 10. Pada waktu itu proses produksi dilakukan dengan cara tradisional. Pengeringan teh dilaksanakan dengan memasaknya dalam oven bulat dari seng yang diletakkan di atas lubang-lubang tungku berdiameter ± 1 meter. 

Produk pertama yang diluncurkan oleh perintis usaha Kusno Wibowo, langsung dapat diterima oleh masyarakat di Karesidenan Surakarta. Produk menggunakan bahan baku pilihan dari hasil perkebunan yang unggul, dipilih dari pohon teh dengan ketinggian diatas 1.250 meter. Dari kwalitas bahan baku pilihan ini diperoleh rasa yang lengkap dari kenikmatan minum teh, yaitu sepet, sedap dan mantap. Upaya yang dilakukan untuk menciptakan produk bermutu pada waktu itu rupanya membuahkan hasil yang menggembirakan. 

Seiring dengan pengembangan tata kota dan perluasan pemasaran maka diputuskan untuk mencari lokasi yang lebih luas di daerah perindustrian Jaten-Karanganyar. Lokasi dipilih berdasarkan pertimbangan yang matang, daerah yang sejuk - aman - letak strategis - dekat dengan sumber tenaga kerja.

Pada tahun 1980 PT. Gunung Subur pindah ke Jaten - Karanganyar. Perusahaan ini berkembang dibawah pimpinan Gunawan Wibisono sebagai generasi ke dua.

Produk yang semula hanya teh wangi dalam kemasan tradisional, dikembangkan menjadi kemasan modern, tahan lama dan berkwalitas export dengan berbagai variasi rasa dan manfaat. Agar dapat melayani semua segmen PT. Gunung Subur memproduksi bermacam merk, berbagai cita rasa dengan tingkatan harga yang berbeda pula.

Dalam persaingan yang ketat, teh hijau produksi PT. Gunung Subur berhasil menjadi market leader teh hijau di Indonesia dengan orientasi lokal dan export. Seberapa kapasitas yang dibutuhkan perusahaan dapat melayani sesuai kebutuhan. (ARIS K)

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama