BEKASI-Luapan air Sungai Citarum yang meneggelamkan ratusan rumah penduduk dan ribuan hectare tambak udang dan bandeng siap panen terutama, membuat warga Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muara Gembong, Kab Bekasi meradang. Apalalgi kerugian materiil mereka tak pernah diperhatikan secara khusus oleh pemerintah, baik pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah Kab Bekasi.
Namun, warga tak putus asa. Kini masyarakat bahu membahu untuk memperbaiki jalan yang sekaligus sebagai tanggul Sungai Citarum yang kondisinya rusak parah bahkan dilalui kendaraan roda duapun sudah tidak bisa lagi hingga para pelayan masyarakat (pegawai kecamatan, puskesmas dan Polsek-red) menyeberang pakai jembatan bambu.
Terkait kondisi jalan rusak akibat diterjang air Citarum, Camat Muara Gembong, M. Marup, Selasa (9/11) mengatakan, walaupun pihak pemerintah, baik daerah maupun pusat belum melakukan upaya pembangunan namun pihaknya telah mengerahkan ratusan warga Desa Pantai Mekar secara bergotong royong memperbaiki jalan raya yang juga sebagai tanggul Kali Citarum yang hancur akibat tergenang air hampir sepekan lebih yang hingga kini juga belum surut.
Untuk memperbaiki tanggul yang sekaligus sebagai jalan utama akses ke kantor Kecamatan pihaknya bersama masyarakat membutuhkan bantuan sekitar 10.000 karung guna diisi pasir dan 5000 batang bambu.
Dia juga menyampaikan, masalah kerusakan jalan dan tanggul Citarum sudah dilaporkan kepada pihak Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bekasi. “Untuk itu sambil menunggu adanya perbaikan dari Pemerintah kini masyarakat diajak bergotong royong memperbaiki tanggul dan jalan menggunakan karung yang sudah diisi dengan tanah atau pasir disusun dan kalau yang kondisinya parah kedalamannya harus mengunakan bambu untuk penahan karung yang diisi tanah,” kata mantan Sekcam Tambelang tersebut.
Masih menurut Camat M Ma’rup, surat yang dikirimkan kepada Bupati Bekasi Cq Dinas Bina Marga dan Pengairan sudah ada jawaban. Menurutnya, untuk biaya perbaikan jalan raya Muara Gembong yang hancur akibat luapan sungai Citarum dialokasikan melalui dana Crass Program yang sumber dananya dari Pemerintah Pusat.
“Yah mudah-mudahan tidak terlalu lama jalan rusak tersebut segera diperbaiki, jadi masyarakat enam Desa yang terkena bencana banjir yang menderita kerugian materiil milyaran rupiah bisa beraktivitas seperti sedia kala,” ujar Camat.
Sementara itu tokoh masyarakat setempat, ustad Taswin yang dihubungi mengatakan, bencana seperti itu memang sering dialami masyarakat, karena umumnya masyarakat di Kec Muara Gembong sering kena bnajir, kalau tidak banjir pasang, ya banjir luapan Sungai Citarum. Untuk itu pihaknya meminta kepada Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah agar membuatkan tanggul penahan gelombang untuk mengantisipasi bencana bagi masyarakat yang berada di pesisir pantai Muara Gembong. Yoto