Kader Golkar Laporkan Pengamat Politik Yudi Latief ke Polisi

- Dinilai Bisa Jadi  Bumerang


JAKARTA - Pengamat politik, Yudi Latief dilaporkan ke polisi oleh kader Golkar. Tapi, langkah ini dinilai akan menjadi bumerang buat partai berlambang pohon beringin tersebut. "Itu justru bisa jadi bumerang bagi kader Golkar karena bagi publik mereka dianggap kurang proporsional dalam menaggapi kritik," ujar analis politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI)  Burhanudin Muhtadi, di Twin Plaza Hotel, Jl S Parman, Jakarta Barat, Jumat (17/12/2010).

Menurut Burhan, seharusnya Golkar terbuka terhadap kritik apapun. Karena hal tersebut menunjukkan partai itu.

Burhan juga menyayangkan sikap Gokar yang terlalu reaktif dengan melaporkan Yudi. Burhan berpendapat, seharusnya biarkan masyarakat yang menilai apa yang disampaikan Yudi Latief.

"Seharusnya biarkan masyarakat yang menilai apakah Yudi presisi  atau tidak dalam menyampaikan kritik," jelas pria berkacamata ini.

Meski demikian, Burhan juga meminta agar hal ini dijadikan bahan introspeksi bagi pengamat. Menurut Burhan, pengamat harus memiliki dasar yang kuat sebelum mengutarakan pendapatnya.

"Yudi khususnya dan pengamat pada umumnya agar lebih presisi dalam mempresentaikan data," tutup Burhan.

Sebelumnya, merasa tersinggung Ketua Umum Partainya dihina, kader Partai Golkar melaporkan pengamat politik, Yudi Latief ke Mabes Polri. Yudi dilaporkan dengan tindak pidana penghinaan dan pencemaran nama baik.

"Laporan ini tidak harus menunggu koordinasi dengan Bang Ical. Ini kan suara akar rumput," ujar Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Lampung Alzier Dianis Thabranie usai melapor di Bareskrim Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Senin (13/12/2010).

Alzier mengatakan, sebagai kader partai Golkar dirinya merasa tersinggung atas statement Yudi Latief yang menghina Ical. Disebutkan, dalam sebuah acara televisi swasta, Yudi Latief menyebut Ical terkait kasus Gayus.

"Apa dasarnya dia mengait-ngaitkan bang Ical dengan kasus Gayus. Dia sebut Aburizal, Aburizal, Aburizal tiga kali seperti itu. Orang yang kita hormati, raja kita di Golkar," jelasnya.(ar/dc)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama