Pengidap HIV/AIDS di Bekasi Kebanyakan Karena Prilaku Penggunaan Narkoba Suntik

BEKASI-Pengindap HIV/AIDS di wilayah Kota/Kabupaten Bekasi kebanyakan  disebabkakn oleh prilaku penggunaan  narkoba suntik (Penasut) dibanding dengan prilaku yang tergolong dalam infeksi menular seksual (IMS).

Berdasarkan data 2010 Mitra Sehati yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten Bekasi,  pengindap HIV/AIDS positif di Kota Bekasi mencapai 1.199 orang (HIV sebanyak 568 orang dan AIDS sebanyak 631)  sedangkan di Kabupaten Bekasi mencapai 457 orang  (HIV sebanyak 396 orang dan AIDS sebanyak 61 orang). 

"Rata-rata pengindap HIV/AIDS itu didominasi oleh penasut dibandingkan dengan kategori IMS," ujar  Manager Program Mitra Sehati, A Hazami Syahroji AR kepada wartamerdeka.com usai menggelar aksi Hari AIDS se-dunia, Rabu (01/12/10).

Menurutnya, tingginya angka penasut masih disebabkan kurangnya perhatian maupun keterlambatan layanan kesehatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan di Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten Bekasi, sehingga Kota Bekasi tercacatat sebagai urutan nomor 1 di tingkat Jawa Barat. "Untuk itu, dengan adanya kegiatan tersebut, kami mengajak kepada masyarakat untuk mengetahui informasi langsung tentang HIV/AIDS, selain mengajak dalam mengadvokasi kepada instansi terkait lebih peduli," katanya.

Lebih lanjut, Hazami menambahkan bahwa secara optimal perlu adanya tingkat sasaran seperti anggaran lebih, layanan kesehatan sertasosialisasi dalam tingkat populasi umum.    

Dalam kegiatan itu, pihaknya hanya membagi media informasi berupa reflet brosur, stiker, pin dan pita merah sebagai komununikasi informasi dan edukasi kepada masyarakat. "Kami melakukan kegiatan diempat titik, yakni Pasar Tambun, Cibitung, Terminal Cikarang serta Sentra Grosir Cikarang," ujarnya.

Sementara, Koordinator Klinik Pelangi RSD Cibitung, Dr Mega Ayu Marina SA mengatakan untuk tingkat AIDS kategori infeksi menular seksual jauh lebih buruk dibandingkan dengan jumlah penderita AIDS di Kota Bekasi. "Namun demikian, untuk penderita AIDS sendiri, ada kesadaran untuk memeriksa ke puskesmas terdekat. Sehingga, sedikit sekali penderita tersebut," katanya.    

Dikatakan, pihaknya mendata bahwa status pasien tersebut lebih banyak tidak mengetahui bahaya AIDS dan sedikit sekali yang  mengetahui. "Jumlah pun sebanyak 72 persen disebabkan oleh penasut dan IMS sebanyak 20 persen," kata Mega seraya menambahkan pihaknya setiap bulan telah melakukan penyuluhan dan konseling bagi pasien dilokasi klinik tersebut. (dharma)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama