Harga Beras Merosot



Suparin sedang melayani pembeli beras
 di  tokonya, di Kelurahan Mlangsen,
 Kecamatan/Kabupaten Blora
BLORA (wartamerdeka.com) - Sepekan terakhir harga beras di kota Blora merosot pada kisaran Rp 300 per kilogram. Dari sumber yang dihimpun koran ini harga eceran beras campuran dengan kualitas paling rendah harganya Rp 7300 per kilogram. Padahal sepekan sebelumnya nilai jualnya Rp 7000 per kilogram. Akibat kondisi tersebut jumlah pembeli beras di toko-toko klontong turun 25 %.

Suparin (45), penjual beras di toko Beras Palawija, Jumat(4/11), kepada wartawan  mengatakan, merosotnya harga beras tersebut gara-gara sebagian besar petani di wilayah Kabupaten Blora mulai menggilingkan padi cadangan mereka. Beras hasil gilingan tersebut kemudian dijual kepada pengepul.

“Itu sudah hukum pasar, memasuki musim tanam saat ini petani butuh biaya. Karenanya mereka menjual beras hasil gilingan tersebut,” kata Suparin.

Sebagaimana harga beras saat ini, untuk beras super dengan konsumen kelas menengah ke atas harganya ecerannya sebesar Rp 7500 per kilogram. Harga tersebut turun Rp 300 dari sebelumnya berkisar Rp  7800 per kilogram.

“Yang paling mahal beras ciherang karena kemasan produknya bagus. Harganya sekarang Rp 8000 per kilogram. Turun dari sebelumnya senilai Rp 8300 per kilogramnya,” ujar pedagang di jalan mister Iskandar Kelurahan Mlangsen Kecamatan Blora itu.

Meskipun harga turun, imbuh dia, dalam sehari pihaknya mampu menghabiskan beras dagangannya seberat 5 kwintal. Secara jumlah pembeli pun turun antara 20 sampai 25 persen.

”Kondisi harga beras akan kembali seperti setelah petani panen. Hukum pasar memang demikian, ketika permintaan barang sedikit harga turun. Dan ketika permintaan konsumen banyak harga kembali normal,” pungkasnya. (hasan)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama