Target Produksi Garam Rakyat di Rembang Tahun 2011 Diprediksi Tercapai



Kabid Dinperindakop Pemkab Rembang 
REMBANG (wartamerdeka.com)  - Kepala Dinperindagkop dan UMKM Kabupaten Rembang Waluyo melalui Kabid Perindustrian Sudirman di ruang kerjanya, Jumat pagi (4/11) tmenjelaskan, pihaknya memperkirakan usaha garam rakyat tahun ini berlangsung selama 5 bulan, terhitung akhir bulan Juni sampai dengan pertengahan November. "Lahan gaam rakyat yang diusahakan berproduksi berada di 5 kecamatan terdiri Kaliori, Rembang, Lasem, Sluke dan Sarang, seluas 1.584,4 hektar," paparnya.
 
Menurut dia, sisa terget sekira 34 ribu ton diprediksi dapat terpenuhi karena selama dua pekan ke depan cuaca masih terik sehingga tambak garam masih bisa dipanen. Khususnya di untuk kawasan tambak di Kecamatan Kaliori yang luasannya berkisar 80% dari total lahan produksi garam rakyat, diketahui masih terus berusaha meski sesekali hujan mengguyur. "Harga jual garam rakyat dipasaran cukup stabil, per kilogram untuk kriteria KW I dijual Rp 700, KW II Rp 620 dan umum Rp 525," ungkapnya.    
 
Lanjut dia, untuk garam konsumsi sendiri dipastikan lancar berproduksi karena stok melimpah. Produkstivitas iap bulan mencapai 12.750 kapasitas, dihasilkan dari PT Apel Merah 4.900 ton, PT Finaba Mandiri 1?350 ton, PT GM 2.500 ton, UD Ndangdut Ria 2.100 ton dan UD Suka Maju 1.800 ton. "Harga jual garam di pasaran relatif stabil. Per kilogram untuk kriteria KW 1 dihargai Rp 700, KW II Rp 620 dan umum Rp  525," tambahnya.   
 
Kurun waktu tahun 2010 produktivitas garam rakyat terpuruk akibat anomali cuaca, bahkan tercatat sebagai sejarah terburuk hasil industri garam di Kabupaten Rembang, penurununan mencapai 84%. Tahun 2009 terdata sebanyak 143.7533 ton menjadi 20 ribu ton di tahun 2010, sehingga di kota yang dikenal sebagai salah satu penghasil garam terbesar di Provinsi Jawa Tengah ini terjadi kelanggakaan stok. "Sektor industri di Rembang terpaksa mendatangkan garam dari Madura bahkan ada yang mengimpor dari Australia dan India," pungkasnya.(hasan)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama