KPK Tangkap Tangan Bupati Nganjuk

NGANJUK (wartamerdeka) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan melakukan tangkap tangan terhadap pejabat Pemerintah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, termasuk pucuk pimpinannya, yaitu Bupati Nganjuk Taufiqurrahman.


Orang nomor satu di Nganjuk, Jawa Timur itu dikabarkan ditangkap saat diduga melakukan transaksi suap.

Dari sejumlah orang yang ditangkap KPK itu, dikabarkan sudah ada beberapa yang berada di Gedung KPK, termasuk sang bupati.

Belum diketahui OTT Taufiqurrahman ini terkait kasus apa dan berapa jumlah uang yang diamankan bersamanya.

KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status dari pihak-pihak yang diamankan bersama Taufiqurrahman.

Taufiqurrahman sendiri pernah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada 6 Desember 2016. Kader PDIP itu menjabat sebagai Bupati Nganjuk dua periode, yakni pada 2008-2013 dan 2013-2018.

Taufiqurrahman lepas jeratan tersangka KPK setelah menang di praperadilan. KPK pun akhirnya melimpahkan kasus Taufiqurrahman itu ke Kejaksaan Agung.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Nganjuk Agus Irianto mengaku sempat mendengar adanya kedatangan tim KPK ke Nganjuk. Pejabat KPK itu diinformasikan menemui pejabat di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk.

"Dari informasi yang saya terima, ada dua petugas KPK yang datang ke Dinas Lingkungan Hidup menemui kepala dinas. Tadi hanya dimintai keterangan saja sekarang masih di polres," katanya saat dikonfirmasi, Rabu (25/10/2017).

Ia mengaku, belum mengetahui dengan persis terkait dengan kasus apa hingga ada pejabat KPK datang ke Kabupaten Nganjuk. Terlebih lagi, menemui pejabat di Dinas Lingkungan Hidup tersebut. Ia juga belum tahu persis, KPK memeriksa berapa pejabat di Kabupaten Nganjuk.

"Kalau kasusnya, saya belum tahu termasuk dengan kegiatan apa. Saya materinya juga belum tahu, yang jelas tadi jam 14.00 WIB petugas KPK itu datang, dengan menunjukkan ID card masuk ke ruangan kepala dinas (lingkungan hidup)," ungkapnya.

Ia juga menegaskan, terkait dengan informasi Bupati Nganjuk Taufiqurrahman yang juga terjaring OTT KPK, bahwa saat ini Bupati berada di Jakarta. Bupati menghadiri acara di Jakarta, setelah sebelumnya ada undangan. Namun, untuk pulangnya dari Bupati, juga belum diketahui dengan pasti.

"Kalau Pak Bupati, beliau ada acara di Jakarta, karena sebelumnya ada undangan. Tapi, untuk pulangnya juga belum tahu kapan," ucapnya.

Sebelumnya, juga terdapat pejabat di Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Polda Jatim. Pejabat tersebut terlibat dalam perkara suap gratifikasi dalam proyek pengadaan benih pokok dan sebar bawang merah di Kabupaten Nganjuk tahun 2017 dengan nilai proyek Rp6 miliar.

Pejabat Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk itu ditangkap saat penyerahan uang sebesar Rp100 juta dari seseorang yang diserahkan pada pejabat tersebut. Ruang bekerja pegawai itu juga dipasang garis polisi.

Sementara itu, Juru bicara KPK Febri Diansyah membenarkan OTT terhadap Bupati dan sejumlah pejabat Nganjuk.  Dia menuturkan, kegiatan OTT dilakukan di dua tempat yaitu di Jawa Timur dan di Jakarta.

"Sampai saat ini, informasi yang kami terima ada 15 orang yang diamankan, dan sebagian sedang dalam proses pemeriksaan," kata Febri di Gedung Merah-Putih KPK, Jakarta, Rabu sore (25/10/2017).

Febri  belum mau merinci siapa saja pihak-pihak yang ditangkap bersama Taufiqurrahman.

Namun, kata Febri, pihak-pihak yang diciduk itu berasal dari unsur kepala daerah, pegawai Pemkab Nganjuk dan swasta. Tim KPK juga mengamankan sejumlah uang dalam pecahan rupiah.(ar) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama