Rekannya Gugur Saat Latihan, Ratusan Prajurit Yonif 8 Marinir Serang Rumah Komandan

Mobil dinas Komandan Yonif 8 Marinir yang dirusak prajuritnya sendiri 
LANGKAT (wartamerdeka) – Ratusan anggota TNI AL Batalyon Infanteri (Yonif) 8 Marinir, mereka dikabarkan menyerang rumah Komandan mereka sendiri Letkol Mar Sudrajat Suhana Putra serta Wadan Yonif-8 Marinir Mayor Mar Yoppie Febrian Tanjung, Kamis (19/10) sore.


Akibat penyerangan itu, dikabarkan Danyon Letkol Mar Sudrajat Suhana Putra terluka dan rumah serta mobil dinasnya rusak.

Informasi dihimpun, kejadian itu dilatarbelakangi latihan di TNGL Langkat. Saat latihan, tiga anggota TNI AL  mengalami dehidrasi, yaitu Kopda Marinir Darianto dari kesatuan Marinir 103, Praka Mar Didi Sugeng 111 dan Praka Joko Suwito dari kesatuan 111.

Bahkan, seorang anggota Yonif 8 Marinir Praka Joko Suwito tewas diduga karena dehidrasi parah. Walau sempat dibantu Tim Medis (Tonkes), nyawa Praka Joko tidak dapat diselamatkan, karena medan yang tak terjangkau dengan ambulance tidak ada.

Joko Suwito sendiri sudah semayamkan di rumah duka, Jalan Klambir Lima Hamparan Perak, Deliserdang untuk kemudian dimakamkan di TPU Bulu Cina, Hamparan Perak sebelum shalat zuhur.

Informasi tewasnya Praka Joko sampai ke telinga para prajurit yang berada di dalam markas. Mereka pun mencoba meminta pertanggungjawaban pimpinan mereka. Belum diketahui penyebabnya, tiba-tiba mereka langsung menyerang rumah dan mobil pimpinan mereka.

Menurut seorang sumber di Langkat, penyerangan itu membuat rumah Danyon mengalami kerusakan. Dua unit mobil pun mengalami pecah pada bagian kaca depan diduga karena dipukul benda keras. Danyon juga mengalami luka dan dievakuasi ke rumah sakit.

“Kaca rumah danyon pecah dan danyon mengalami luka, kemudian dilarikan ke rumah sakit. Polisi juga disuruh menjauh, karena takut menjadi sasaran,” ujar sumber yang tidak ingin namanya disebutkan.

Kadispen Lantamal I, Mayor Laut (KH) Sahala Sinaga dikonfirmasi wartawan mengenai tewasnya Prajurit Marinir yang bertugas di Yonif 8 membenarkan. Untuk sementara, kematian korban diduga dehidrasi atau kekurangan cairan karena kehausan.

“Kita masih menunggu hasil medis, apa sebenarnya penyebab kematian korban, yang jelas untuk saat ini karena kekurangan cairan. Jadi, pihak medis sedang mengecek penyebab lain kematian korban,” jelas Sahala.

Disinggung soal adanya penyerangan yang dilakukan Prajurit Marinir ke rumah Komandan dan Wakil Komandan Yonif 8 Marinir, Sahala membantah, para prajurit datang untuk menyampaikan aspirasi atas keluhan selama kegiatan.

“Tidak ada penyerangan, tidak benar itu. Mereka datang hanya meminta agar latihan tidak begitu keras,” kata Sahala.

Ditambahkan perwira berpangkat satu bunga emas melati ini, soal adanya komandan dan wadan masuk rumah sakit serta kendaraan rusak tidak benar.

“Komandannya sehat saja dan tidak ada yang rusak, isu yang tersebar hanya dibesar-besarkan,” ungkap Sahala.

Keterangan Pers Resmi

Inilah keterangan pers resmi yang dikeluarkan Kadispenal terkait Peristiwa Gugurnya Prajurit Marinir Saat Latihan: 

Pada tanggal 18 Oktober 2017 telah gugur dalam tugas Prajurit Marinir Praka Joko Suwito anggota Yonif-8 Marinir saat melaksanakan latihan di Daerah Latihan Yonif-8 Marinir Pangkalan Brandan, tepatnya di lokasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Sumatera Utara. Saat ini personel yang gugur tersebut  telah dikebumikan di TPU Bulu Cina, Hamparan Perak, Sumatera Utara.

Kejadian tersebut menjadi perhatian jajaran TNI AL, untuk itu akan dilaksanakan investigasi lebih lanjut sebagai bahan evaluasi juga bentuk pertanggung jawaban komando.

Terkait informasi tentang ekses di internal satuan setelah meninggalnya anggota tersebut, akan dilaksanakan pengecekan dan penyelidikan lebih mendalam. Apabila ditemukan pelanggaran akan diberikan sanksi-sanjsi kepada yang bertanggung jawab sesuai prosedur dan hukum yang berlaku.(badar)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama