Jakgrosir Salurkan Kartu Jakarta Pintar

"PD Pasar Jaya terus berupaya melakukan diversifikasi usaha" 


JAKARTA (wartamerdeka) - Ketahanan Pangan bukan hanya sekadar ketersedian stok barang yang benar-benar aman,  tapi juga harganya dapat terjangkau oleh masyarakat.


Demikian diungkapkan oleh Dirut PD Pasar Jaya dalam talk show di Radio Trijaya FM. 

Talk Show yang berlangsung sekitar Pukul 20.00 WIB – 21.00 WIB dipandu oleh dua host FM Siddharta dan Dennis Irawan, 31 Oktober 2017 lalu.

Menurut Arief, selain ketersedian barang, pendistribusian pun merupakan salah satu komponen sistem dalam ketahanan pangan. Sebagai contoh, Arief menyebut PD Pasar Jaya yang terus berupaya melakukan diversifikasi usaha, seperti Jakgrosir sebagai pusat perkulakan, Mini DC dan Jack Mart sebagai tempat penjualan.

“Soal pihak yang bertanggungjawab dalam soal ketahanan pangan di sebuah area, maka tanggungjawabnya berada pada pemerintah dengan BUMD-nya,” urai Arief.

Sebagai gambaran, Arief menyebut di DKI, maka Pasar Jaya bersinergi dengan PT Tjipinang Food Station dan PD Dharma Jaya. Selain itu, PD Pasar Jaya juga bersinergi dengan pemerintah pusat, baik itu Bulog dan Bank Indonesia.

Sedangkan jika menurunnya ketahanan pangan, Arief menilai otomatis tidak terjaganya harga pangan, sehingga kebutuhan meningkat, dan daya beli masyarakat rendah. Di Jakarta, strategi yang dilakukan dengan mencoba mengubah pola konvensional, seperti operasi pasar yang dilakukan jika harga melambung tinggi.

 “Sebaiknya kita terus menjaga dan bisa mengontrol harga pangan agar tidak terlalu tinggi sehingga daya beli masyarakat terus baik dan normal,” tambahnya. 

Ke depan,  hadirnya Jakgrosir, Mini DC dan Jakmart  akan menjadi tempat penyaluran berbagai program pemerintah. Saat ini  sudah menyalurkan kebutuhan Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Menurut Arief, saat ini PD Pasar Jaya fokus kepada 3 hal:  mengelola pasar, membina pedagang dan menjaga Stabilitas Pangan. Salah satu keberhasilan yang dicapai memperoleh Penghargaan TPID Terbaik Tingkat Provinsi tahun 2017 dalam menjaga inflasi pangan.

Sedangkan tantangan terbesar saat ini berubahnya pola jual beli masyarakat dari mode konvensional ke cara belanja dari  atau e- commerce. Masyarakat lebih cenderung berbelanja menggunakan internet daripada datang langsung ke tempat perbelanjaan.

Menghadapi hal itu, menurut Arief, PD Pasar Jaya  berusaha menghadirkan produk pangan yang harganya lebih murah. Selain itu,  saat ini sedang dalam tahap pembuatan aplikasi pembelian online. 

“Ini merupakan salah satu upaya agar mempermudah pedagang pasar kita mendapatkan barang. Mereka cukup memesan kebutuhan mereka secara online dan akan diantarkan hingga ke tempat mereka berjualan,” papar mantan Direktur Operasional  Giant ini.

Kepada  konsumen,  Arief berharap,  ada kesadaran untuk berbelanja di area pasar dan bukan di Pedagang Kaki Lima (PKL). Berbelanja di pasar saat ini lebih nyaman, juga lebih aman karena secara berkala dilakukan test produk pangan dan tera ulang timbangan pasar. Kalau untuk pemerintah agar terus ada sinergi pangan yang baik sehingga kita bisa terus menghadirkan produk pangan yang baik dan menjaga stabilitas pangan.(aris)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama