Satu-Satunya Bupati Perwakilan Indonesia ; Nelson Bahas Penurunan Emisi Karbon Dalam Rencana Pembangunan di Bonn


LIMBOTO (wartamerdeka) - Sukses bicara perubahan iklim pada Konferensi  dunia Copp 23 di Bonn Jerman baik pada sesi undangan kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan maupun sesi  Apkasi pada tanggal 14 November 2017, kembali Bupati Gorontalo Prof Dr Nelson Pomalingo menjadi pembicara dalam Side event  COP 23 yang yang dilaksanakan BAPPENA  Bonn Germany.


Pada sesi ini bertepatan tanggal 16 November 2017 waktu Bonn Germany, Bupati Prof Nelson Pomalingo mendapat  kepercayaan menjadi salah satu  nara sumber dalam sesi panel dengan tema”Mobilisasi sumberdaya untuk mendukung penurunan emisi Karbon dalam rencana pembangunan.

Pelaksanaan kegaiatan sesi panel ini kerjasama BAPPENAS dan ICCTF dengan GIZ Deutsche Gesellschaft Fur Internationale Zusanmmenarbiet yang berlangsung di Kameha Hotel Germany.

Menariknya, Bupati Prof Nelson menjadi satu -satunya Bupati dari indonesia yang dilibatkan dalam diskusi lintas negara ini.Dimana turut hadir Mr Masato Kawanshi dari JICA Japan, Mr Robert Gorissen dari kementerian Federal untuk lingkungan hidup ,konservasi alam,  bangunan dan keselamatan nuklir Bonn Jerman, Tonny Wagey direktur ICCTF. Pembicara lain turut hadir Mr.Alue Dohong Deputy II Peatland Restoration Agency ,Mr.Axel  Michaelowa managing direktor ,Perspectives GmBH ,MR. Pa Ousman Jarju director OF Country Programming ,Green Climate Fund. 


Bupati Nelson lewat pesan Android WatshApp pribadi menjelaskan, "Alhamdulillah malam ini kami akan membahas soal rencana pengembangan Indonesia rendah karbon bersama nara sumber lainnya"

Mantan Rektor UMG itu menuturkan, pelaksanaan diskusi itu akan membahas bagaimana mengarahkan sumber daya domestik, dan Internasional dalam mendukung pengembangan indonesia rendah karbon. Serta bagaimana program yang akan disinergikan dengan program pembangunan imdonesia 2020 itu bisa mendapatkan dukungan dari dunia internasional.

"Jadi intinya diskusi ini akan mensinergikan ide, secara nasional dan internasional bagaimana langkah kita dalam menurunkan emisi karbon dalam rencana pembangunan indonesia ke depan," tegas Nelson.

Sementara itu kepala Bappenas Indonesia Prof. Bambang Brojonegoro yang memimpin diskusi ini mengungkapkan,  peran Indonesia sebagai paru -paru dunia sangatlah penting.

Hanya saja, kondisi lingkungan Indonesia kini mulai mengalami kerusakan. Salah satunya disebabkan tingginya emisi karbon, baik limbah rumah tangga, maupun dari limbah Industri. Karena itulah, Pemerintah Indonesia rencana melakukan perubahan besar dalam pembangunan 2022, salah satunya dengan mengurangi emisi karbon.Rencana ini penting kita  bahas bersama seperti saat ini di Bonn Jerman.(Irfan/Ar)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama