Malam Pergantian Tahun, 15.000 Orang Padati Jakarta Islamic Center



JAKARTA (wartamerdeka) - Sekitar 15.000 orang memadati malam pergantian tahun 2017 di Jakarta Islamic Center (JIC). Dalam acara tersebut diselenggarakan Program Indonesia bertasbis yang disiarkan langsung di TV One pada Ahad (31/12) pukul 21.00 WIB.


Kepala Unit Pengelola dan Pengembangan Jakarta Islamic Center, Ahmad Juhandi mengemukakan, acara ini bagian dari upaya syiar keagamaan untuk bagi warga Jakarta pada malam pergantian tahun.

"Untuk mengisi malam tahun baru dengan hal-hal yang positif. Muhasabah diri dan berdoa bersama untuk tahun berikutnya yang lebih baik," ungkap Ahmad.

Acara ini dihadiri oleh Habib Nabiel Al Musawa, Habib Bagyr Bin Yahya, Habib Alwi  Abdurrahman, KH. Syarif Rahmat, Habiburahman El Shirazy, Syekh Ali Jaber, Syekh Muhammad Jaber, Syekh Anas Jaber, KH. M. Abdul Syukur, dan Drs. KH. Ahmad Shodri HM (Kepala Badan Manajemen JIC).

Rangkaian acara sebelum siaran langsung TV One ialah kegiatan yang diselenggarakan oleh Masjid JIC dengan mempersembahkan tausiyah oleh KH M  Abdul Syukur, S.Ag serta penampilan hadroh Syababul ‘Asyiqin. Selain itu, komunitas Ahad Dhuha Masjid JIC juga memberikan santunan kepada 100 anak yatim piatu yang tidak mampu.

"Memohon panjang umur terisi taat kepada Allah SWT. Mempersiapkan jemputan kematian bagi orang mukmin maka disibukkan harinya dengan keimanan dan langkah sebagai saksi baiknya. Tanda ikhlas bagi orang mukmin ialah dengan selalu memberi dan hidup hanya karna Allah SWT," ujar Syekh Ali Jaber dalam tausiyahnya.

Sementara, Habiburrahmah El Shirazy, penulis novel Ayat-ayat Cinta menyampaikan bahwa setiap yang bernafas dan bernyawa yakni mahluk Allah akan menemui kematian. Yang baik akan mendapatkan balasan kebaikan. Sebab timbangan kesuksesan bukan harta yg berlimpah-ruah atau pangkat kekuasaan sehingga disegani. Akan tetapi Al-Qur'an menjelaskan sukses ialah dijauhkan dari api neraka dan masuk surga. 

"Akhlak lahir dari keimanan yang kuat serta mukmin yang paling sering ingat kematian dan yang paling banyak beramal, dan bersiap-siap untuk akhirat setelah kematian adalah muslim yang cerdas," kata Habiburrahman El Shirazy.(ar)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama