Usia 92 Tahun Mahathir Calonkan Diri, Mungkinkah?



Oleh Dasman Djamaluddin

MUNCULNYA nama Tun Dr Mahathir bin Mohamad di usianya 92 tahun sebagai calon Perdana Menteri (PM) Malaysia diberbagai media nasional Malaysia memunculkan pro dan kontra di tengah masyarakat Malaysia.


Bagi yang kontra mempertanyakan, untuk apa lagi mencalonkan diri. Bukankah sudah pernah menjadi PM selama 22 tahun?

Memang benar, Mahathir pernah menjadi PM dari tahun 1981-2003. Yang bisa menyamai kedudukannya sebagai PM keempat Malaysia hanya Presiden Soeharto dari Indonesia dan PM Lee Kuan Yew dari Singapura.


Pernyataan Mahathir Mohammad sebagai calon PM Malaysia dikeluarkan di Shah Alam pada hari Minggu, 7 Januari 2018. Jika melihat siapa calon wakilnya, adalah Wan Azizah Ismail, tidak asing lagi ia adalah isteri dari mantan Wakil PM Malaysia di masa Mahathir jadi PM, yaitu Datuk Seri Anwar Ibrahim, maka kita langsung memastikan, bahwa pencalonan ini berasal dari oposisi Malaysia, "Pakatan Harapan." Tetapi di manakah Anwar Ibrahim, kenapa tidak terlihat? Ia masih berada dalam tahanan.

Menurut jadual, Anwar Ibrahim akan bebas pada 8 Juni 2018. Buat pihak oposisi, tidak mungkin menempatkan Anwar Ibrahim sebagai wakil PM. Karena bisa saja pemilihan umum dimajukan, sehingga tidak mungkin memasangkan calon wakil PM atau PM. 

Untuk itulah dipasang Mahathir dan isteri Anwar Ibrahim. Jika Anwar Ibrahim keluar tepat waktu, ia pun tidak diizinkan berpolitik selama lima tahun. Kecuali jika raja mau mengampuni.

Dua tokoh Malaysia, Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim pernah bekerja sama sebagai PM Malaysia dan Wakil PM Malaysia. Tetapi hubungan mereka retak dan Anwar Ibrahim menjadi pemimpin oposisi dari tahun 2008. Selama 18 tahun, kedua tokoh Malaysia itu berseberangan, barulah pada saat Mahathir menemui Anwar Ibrahim di Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur, mereka berdua bersalaman. Bahkan sejak itu, Mahathir akan mencabut dakwaan kepada Anwar Ibrahim telah melakukan sodomi.

Inilah yang dinamakan politik. Tidak ada sahabat dan lawan yang sejati. Di dalam politik, yang ada, adalah kepentingan. Dulu bersama-sama di pemerintahan mendukung Barisan Nasional/ UMNO, sekarang sama-sama di pihak oposisi.

Tentang usia, selama UU Malaysia mengizinkan, maka usia tidak menjadi masalah. Ronald Reagan menjadi Presiden AS dan Khomeini kembali ke Iran, juga di usia tua.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama