Akibat Penyiksaan, Remaja Asal Tasikmalaya Ini Kini Mengalami Gangguan Jiwa

Kepala Rizki tampak luka parah akibat dianiaya massa. 
TASIKMALAYA (wartamerdeka.info) -  Dampak   karena salah tangkap oleh massa yang kemudian main hakim sendiri  mengakibatkan sang korban,  Rizki yang masih remaja mengalami gangguan jiwa. 

Hal ini disampaikan ibu kandung korban, kepada wartamerdeka.info,  hari ini. 

Seperti diketahui, Rizki (20) beberapa waktu mengalami penganiayaan berat oleh massa di wilayah hukum Polsek Cimerak,  kabupaten Pangandaran.  Korban saat itu dituduh mencuri motor,  sehingga langlang dihajar ramai-ramai.  Belakangan,  setelah korban babak belur,  diketahui bshwa tuduhan tersebut tidak benar. 
"Anak saya kini jadi pemarah.  Dia jadi galak terhadap orang yang dia temui.  Tidak seperti dulu.  Bahkan saya juga pernah dipukul  sampai berdarah dengan tanpa sebab," "ujar Iis Trisnawati Ibu kandung Rizki saat ditemui di kediamannya. 

Tak hanya itu. Juga pernah ada tamu teman suaminya berkunjung ke rumah, juga mengalami  hal serupa. 

" Yakni saat bersalaman dengan anak saya, saat itu tangan tamu  malah diremas sekuat tenaganya sampai meringis kesakitan. Selain itui  saat ini RizkiR tingkahnya aneh.  Selalu bolak balik keluar masuk rumah.  Dia kini tidak ceria lagi tapi pemarah," sambungnya. 

Menurut keterangan ayah Rizki, Sanbo yang juga  ketua Yayasan Maung  Bodas Tasikmalaya,  kenyataan ini mungkin disebabkan dari luka kepala akibat penyiksaan yang terjadi Senin (24/9/ 2018)  oleh massa di Pangandaran. 

Kasus ini masih ditangani Polsek Cimerak.  "Namun ada wacana akan dilimpahkan ke Polres Ciamis dengan alasan di Pilsek setempat masih kekurangan personil," jata Santo menirukan pernyataan  kanit polsek Cimerak.
Sanbo pun bertekad untuk melanjutkan kasus salah tangkap dan main hakim sendiri ini ke ranah hukum, agar ada efek jera untuk para pelaku, dengan harapan tidak akan terjadi lagi di masa yang akan datang kepada siapapun.  (H. Adam ) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama