Indonesia - Jepang Sepakat Tingkatkan Kerjasama Sektor Industri

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berfoto bersama dengan Gubernur Prefektur Saitama Kiyoshi Ueda seusai melakukan pertemuan di Kementerian Perindustrian, Jakarta. 
JAKARTA (wartamerdeka.info) - Indonesia dan Jepang berupaya meningkatkan kolaborasi komprehensif di sektor industri guna memperkuat struktur ekonomi kedua negara untuk bersiap menghadapi era revolusi industri 4.0.

“Sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0, salah satu program prioritasnya adalah menarik minat perusahaan global untuk berinvestasi di Tanah Air," kata  Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangannya di Jakarta, Kamis (25/10/2018).

Hal ini, lanjut Airlangga, dapat mendorong transfer teknologi ke perusahaan lokal.

Airlangga menyampaikan hal itu usai bertemu dengan Gubernur Prefektur Saitama Kiyoshi Ueda di Kementerian Perindustrian, Jakarta.

Menperin menjelaskan, dalam pertemuan tersebut, pihaknya memberikan kesempatan kepada delegasi Prefektur Saitama untuk menyampaikan berbagai potensi yang bisa disinergikan bagi pelaku industri Indonesia dan Jepang.

“Saitama sebagai salah satu lokasi induk pabrik Honda, dan Nissan juga punya pusat litbang di sana. Selain itu, mereka kuat di industri farmasi serta makanan dan minuman,” ujarnya.

Menurut Airlangga, Saitama merupakan provinsi yang memberikan kontribusi besar kelima bagi produk domestik bruto (PDB) Negeri Sakura. 

“Jadi, mereka akan memfailitasi peningkatan kerja sama di sektor industri, termasuk pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Di sana ada perusahaan sistem persinyalan untuk mendukung MRT, mereka mengajak para insinyur kita belajar teknologi itu di Saitama,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Airlangga memaparkan mengenai komitmen pemerintah Indonesia dalam upaya mendorong pengembangan industri manufaktur ke depan.

“Kami bertekad terus menciptakan iklim bisnis yang lebih kondusif dengan meluncurkan beberapa paket kebijakan ekonomi dan memberikan kemudahan dalam perizinan usaha. Ada juga Making Indonesia 4.0 sebagai strategi penerapan industri 4.0,” imbuhnya.

Dalam upaya menciptakan tenaga kerja terampil yang sesuai kebutuhan dunia industri saat ini, termasuk kesiapan memasuki era revolusi industri 4.0, Kemenperin telah meluncurkan program pendidikan vokasi yang link and match dengan industri di beberapa wilayah di Indonesia. 

“Kami telah menggandeng sebanyak 609 industri dan 1.753 SMK yang terlibat. Program ini akan terus digulirkan,” jelasnya.

Untuk itu, Menperin berharap pertemuannya dengan Gubernur Prefektur Saitama dapat menjembatani peningkatan investasi Jepang di Indonesia khususnya untuk sektor industri, baik skala besar maupun kecil dan menengah. 

Sepanjang tahun 2017, investasi Jepang merupakan terbesar kedua di Indonesia dengan nilai mencapai 8,4 miliar dolar AS. 

Sementara pada periode Januari-April 2018, realisasi nilai investasi Jepang juga menduduki peringkat kedua sebesar 1,4 miliar dolar AS dengan total 375 proyek.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama