Ini Empat Arahan Presiden Terkait Penanganan Bencana di Sulteng


JAKARTA (wartamerdeka.info) - Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas yang khusus membahas soal penanganan dampak bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong. Rapat terbatas tersebut digelar di Kantor Presiden, Jakarta, dan diikuti oleh sejumlah jajaran yang terkait langsung dalam penanganan ini.

Setidaknya ada 4 arahan yang disampaikan Presiden dalam rapat terbatas kali ini. Yang pertama ialah yang berkaitan dengan evakuasi serta pencarian korban yang belum ditemukan. Ia meminta agar personel yang berkaitan dengan itu untuk ditambah.

"Saya minta Kepala Basarnas nanti dibantu TNI dan Polri agar menambah personelnya sehingga bisa menjangkau lebih banyak ke wilayah-wilayah yang terdampak. Masuk ke Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong," kata Presiden pada Selasa, 2 Oktober 2018.

Dalam proses pencarian korban itu, Kepala Negara meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mengerahkan alat-alat berat yang lebih banyak lagi di lokasi bencana.

Arahan kedua ialah soal pelayanan medis bagi para korban. Saat berkunjung ke Palu beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo memandang jumlah tenda medis yang sudah berdiri di sejumlah titik masih sangat kurang. Oleh karenanya, ia meminta kementerian terkait untuk menambah tenda-tenda medis di lokasi pengungsian.

"Saya minta kementerian yang masih memiliki tenda-tenda besar agar segera dikirimkan ke Palu, Donggala, Parigi Moutong, dan Sigi terutama yang berkaitan dengan penanganan korban di lapangan. Juga termasuk di dalamnya kapal rumah sakit TNI agar segera didorong ke sana," ucapnya.

Adapun sebagai arahan ketiga, yakni yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan dasar dan logistik bagi para pengungsi, Presiden meminta kepastian agar segala kebutuhan itu dapat segera diselesaikan. Utamanya soal ketersediaan air bersih dan MCK bagi para pengungsi.

"Saya minta dari sisi aspek keamanan, TNI dan Polri untuk menjaga distribusi logistik agar betul-betul sampai kepada masyarakat," imbuhnya.

Sementara arahan terakhir, mengenai perbaikan infrastruktur dan layanan umum, Presiden menginstruksikan perbaikan segera sejumlah fasilitas vital seperti airport, jalan, kelistrikan, dan penyediaan bahan bakar minyak. 

Secara khusus ia meminta perbaikan terhadap landasan pacu bandara agar mempermudah penyaluran bantuan logistik dan evakuasi korban dari jalur udara.

"Kementerian PU agar juga dibantu penanganan perbaikan _runway airport_ agar _airport_ di Palu bisa normal kembali sehingga mobilisasi logistik dan evakuasi korban bisa dilakukan. Untuk pesawat komersial saya minta Kementerian Perhubungan bisa mendorong supaya berjalan normal kembali," tuturnya.(BM)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama