Pecahkan Rekor MURI, Ribuan Anggota Dharma Pertiwi Membatik Dengan Chanting


JAKARTA (wartamerdeka.info) - Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) menggelar membatik dengan Chanting melibatkan 9 (sembilan) ribu orang dari Ibu-ibu Dharma Pertiwi, beserta unsurnya yakni Persit Kartika Chandra Kirana, Jalasenastri, PIA Ardhya Garini dan IKKT Pragati Wira Anggini, Ibu-ibu Bhayangkari, Ibu-ibu OASE Kabinet Kerja, Ibu-ibu dari Majelis Taklim serta unsur-unsur wanita lainnya.

Kegiatan yang sama digelar secara serentak di jajaran Satuan TNI baik TNI AD, TNI AL maupun TNI AU. Kegiatan ini terhubung melalui Video Conference yang ditayangkan secara terpusat di Plaza Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (2/10/2018).

Dalam sambutannya, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. mengatakan bahwa acara membatik dengan chanting ini diselenggarakan dalam rangka pemecahan Rekor MURI. “Disamping itu kegiatan membatik ini merupakan wujud kecintaan serta upaya melestarikan budaya bangsa Indonesia,” ucapnya.

Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, batik merupakan budaya Indonesia yang diturunkan sejak ratusan tahun silam. Awalnya batik ini diperuntukkan bagi kalangan kerajaan atau istana. “Saat ini batik sudah menjadi kebanggaan bangsa Indonesia, kita dapat menemukan berbagai corak dan seni batik di seluruh penjuru tanah air. Segala keunikan dan kekhasan tersebut merupakan harta karun yang harus kita jaga,” tuturnya.

Ditambahkan oleh Panglima TNI mengatakan bahwa pada tahun 2009 yang lalu, UNESCO mengakui batik tulis sebagai warisan budaya asal Indonesia, walaupun sudah terdapat batik cetak namun batik seni tulis tetap mendapat tempat tersendiri, terutama terkait dengan nilai estetikanya. “Oleh karena itu, pada pagi hari ini kita berupaya menunjukkan bahwa kita bangga dan tetap menjaga seniman batik dengan chanting,” jelasnya.

Usai acara, dihadapan awak Media Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa terkait bencana Palu, adanya penambahan prajurit TNI sebanyak tiga Batalyon Para Raider dari Divif  3 Kostrad di luar 850 prajurit TNI untuk tenaga medis yang sudah ada disana. “Penambahan pasukan ini dalam rangka memberikan bantuan keamanan untuk menjaga SPBU, ATM, toko-toko, bandara dan pelabuhan. Saya menghimbau kepada masyarakat agar tetap membuka tokonya, SPBU, Bank dan ATM nya dengan dikawal oleh TNI agar perekonomian di Palu dapat berjalan hari ini,” katanya.

“TNI juga melaksanakan pengamanan di seluruh jalur logistik mulai dari pintu masuk Parigi sebelah utara dan Mamuju sebelah selatan guna memastikan pendistribusian bantuan yang datang dari luar kepada korban gempa dapat terlaksana dengan lancar dan aman,” jelas Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Turut hadir dalam acara tersebut, antara lain Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji S.E., M.M., Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E, M.M, Ibu-ibu OASE Kabinet Kerja, Ketum Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto, Ketum Bhayangkari Ibu Tri Tito Karnavian, Ketum Persit Kartika Chandra Kirana Ibu Sita Mulyono, Ketum Jalasenastri Ibu Manik Siwi Sukma Adji, Ketum Pia Ardya Garini Ibu Ayu Yuyu Sutisna, Dirut BRI, Pejabat tinggi Mabes TNI dan Angkatan, Atase Pertahanan Negara sahabat serta Perancang Busana Indonesia Anne Avanti. (Badar)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama