Siswa SMAN 1 Purwokerto Panjat Tiang Bendera saat Upacara Sumpah Pemuda


PURWAKARTA (wartamerdeka.info)  - Aksi heroik menaiki tiang bendera untuk memperbaiki tali yang rusak terjadi lagi.  Kali ini kejadiannya di Purwokerto.  Dua pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (28/10/2018) melakukan aksi heroik memanjat tiang bendera untuk memperbaiki tali yang putus saat Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-90 Tahun 2018 di SMAN 1 Purwokerto.

Aksi heroik dua pelajar tersebut yang terekam kamera video telepon pintar itu menjadi viral di sejumlah media sosial.

Saat dikonfirmasi Kepala SMAN 1 Purwokerto, Mohammad Husain di Purwekerto mengatakan, adanya aksi heroik yang dilakukan dua siswanya ketika sedang berlangsung Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-90 yang digelar pada Minggu, 28 Oktober 2018.

Menurutnya, aksi heroik tersebut bermula saat petugas pengibar bendera membentangkan bendera Merah Putih, talinya putus sehingga pengaitnya tertarik ke ujung tiang bendera.

"Ketika melihat tali pengait tertarik ke ujung tiang bendera, ananda Priyatno Budi yang merupakan Ketua Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera) SMAN 1 Purwokerto langsung lari dan memanjat tiang bendera," ujarnya.

Akan tetapi, sebutnya Priyatno yang memiliki berat badan 68 kilogram hanya mampu memanjat tiang bendera hingga ketinggian 5 meter dan badan siswa kelas XI IPA tersebut melorot karena tiang benderanya licin.

"Suasana makin mencekam karena anak-anak yang bertugas menjadi pengibar bendera itu menangis. Namun tiba-tiba, salah seorang siswa kelas XII IPA 5 yang memiliki berat badan 64 kilogram, yakni Hibatullah Akbar Novianto berupaya memanjat tiang bendera itu," terangnya.

Kendati perjuangannya sempat terhenti cukup lama untuk menghela napas dan menyiapkan energi pada jarak 1 meter mendekati ujung tiang bendera, lanjutnya Hibatullah akhirnya berhasil memegang pengait bendera yang berada di ujung tiang.

Sebelum Hibatullah menjangkau pengait bendera, lanjut dia, para guru dan peserta upacara sempat panik karena tiupan angin saat itu makin kencang sehingga khawatir terjadi sesuatu.

"Setelah berhasil memegang alat pengait bendera, Hibatullah kemudian menurunkannya sehingga bendera Merah Putih berhasil dikibarkan dengan iringan lagu Indonesia Raya," katanya.

Lebih lanjut, Husain menyampaikan, saat memberikan sambutan selaku pembina upacara, ia menyampaikan bahwa aksi heroik tersebut merupakan tanda keberanian pemuda untuk memperjuangkan kejayaan bangsa dan negara.

Menurutnya, aksi yang dilakukan dua siswanya tersebut menjadi bukti kecintaan pemuda kepada nusa dan bangsanya.

"Setelah saya tanya, ananda Hibatullah tersebut memiliki cita-cita masuk Akmil sedangkan Priyatno ingin masuk Akpol. Semoga mereka berdua dapat meraih cita-citanya," sebutnya. (Agus)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama