 |
| Salah satu griya pijat yang masih beroperasi di Iskandar Muda Kebayoran Lama |
Dari informasi yang dihimpun, setelah menerima laporan dari masyarakat, Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali memerintahkan Camat Kebayoran Lama, Sayid Ali dan jajarannya untuk segera melakukan sidak griya pijat yang diduga melakukan praktik prostitusi.
Namun saat disambangi, pada tanggal 18 September, Grand Velvet Spa, Vins dan Nirvana sudah tidak ada aktifitas lagi. Bahkan di Vins, seluruh karyawan, termasuk terapis telah berada di lobi gedung.
Hal ini menimbulkan tanda tanya, termasuk Sayid Ali yang saat itu memimpin sidak. Sebab tiga tempat lain, O2, Gives dan NYX masih beroperasi saat itu.
"Saya tidak ada kepentingan di situ. Vins, Velvet dan Nirvana saat digerebek mereka mendadak tutup. Ini pasti ada bocor," ungkap Sayid Ali, Senin (8/10).
Ali pun menegaskan akan terus melakukan pemantauan ketiganya. "Makanya saya akan terus monitor tempat itu," ucapnya.
Sebab dikatakan oleh salah satu pelanggan Vins, Gunawan, memang di tempat itu tersedia pelayanan plus dari para terapisnya. "Kan sudah ada harganya pas kita masuk. Tinggal pilih paket apa, room apa, mau plus yang gimana. Semakin banyak plusnya, ya makin mahal," ungkapnya.
Berdasarkan sidak dan laporan warga, akhirnya Satpol PP DKI telah menutup griya pijat O2, NYX dan Gives pada Jumat (5/10) lalu.
Namun pemilik Gives Spa, Karaoke dan Bar, Antonius Chandra mempertanyakan tindakan yang dilakukan oleh Satpol PP DKI. Menurut Anton, penutupan tempat usahanya tidak memiliki dasar kuat dan menyalahi prosedur.
"Dari pertama mereka tidak menunjukkan surat tugas. Lalu sampai saat mau segel, saya minta tunjukkan bukti pelanggaran saya pun mereka tidak memperlihatkan," tandasnya. (Dar/Tra)
Tags
Jabodetabek
