Warga Resah, "Wisata Syahwat" Di Kebayoran Lama Tumbuh Subur


JAKARTA (wartamerdeka.info) - Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan kini menjadi surga untuk pria-pria yang ingin "Berwisata Syahwat". Di kedua sisi Jalan Iskandar Muda yang masuk dalam wilayah Kelurahan Kebayoran Lama Utara dan Kebayoran Lama Selatan sangat mudah ditemukan panti pijat plus.

Jika kita berkendara dari arah Pondok Indah menuju arah Pasar Kebayoran Lama, sebelum belokan ke arah Gandaria City dan Jalan Kyai Moh. Syafii Hadzami dapat melihat di sebelah kiri ada bangunan merah mencolok di antara ruko lainnya, G2 Spa. Bahkan hanya berbeda empat ruko, masih grup yang sama berdiri GVS Massage and Bar.

Kedua tempat tersebut menawarkan sensasi pijat yang tidak biasa. Promo harga pun dipasang besar di GVS Massage and Bar dengan banner bertuliskan "PAKET MASSAGE Rp 160.000 NO TIPS...!!!". Dari informasi yang dihimpun, harga tersebut yang termurah dengan servis pijat standar. Namun jika inginkan servis plus, pelanggan bisa menambah sejumlah uang. Dari topless terapisnya, hingga pelayan mesum bisa didapatkan.

Hal serupa pun ditawarkan oleh G2 Spa yang tempatnya menjadi satu dengan hotel dan restoran. Namun di sini harga untuk mendapatkan pelayanan khusus lebih mahal dibanding GVS Massage and Bar.

Berlanjut jika kita berputar balik sebelum Fly Over Kebayoran Lama menuju arah Pondok Indah. Pertama kita akan mendapati tempat memanjakan diri, Grand Velvet Spa yang masuk dalam Kelurahan Kebayoran Lama Utara. Tempat ini sebelumnya pernah digrebek oleh pihak kepolisian karena ada unsur praktek prostitusi.

Kemudian masih di jalan yang sama, ada juga NYX Spa Lounge & Massage. Pengelola menawarkan harga pijat mulai Rp 205.000-Rp 450.000, tergantung pelayanan yang diinginkan oleh pelanggan. Tak jauh dari sini, ada pula Vins Lounge, Spa and Karaoke yang juga melayani jasa pijat, dan tentu ada plusnya. Harga yang ditawarkan mulai Rp 200 ribuan hingga Rp 800.000.

Salah satu warga Kebayoran Lama Selatan, Haji Ka'ab Richard mengungkapkan keresahannya dengan fenomena menjamurnya tempat pijit di sekitar permukimannya. Menurutnya hal tersebut bisa mempengaruhi tumbuh kembang dari generasi muda yang ada di Kebayoran Lama khususnya.

"Sekarang terang-terangan tempat pijat itu buka di sepanjang Jalan Iskandar Muda ini. Bahkan dari cerita beberapa orang, layanan mesum juga diberikan oleh tempat-tempat itu," ungkapnya.

Bahkan yang meresahkan Ka'ab, jam operasi tempat pijat tersebut melebihi aturan yang ada. "Setahu saya kalau panti pijat itu jam 10 malam harus tutup. Itu G2 Spa malah hampir 24 jam," ujarnya.

Ia pun meminta kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera mengambil tindakan tentang praktek prostitusi berkedok panti pijak tersebut. "Mereka itu bukan lagi menjual kemampuan pijatnya, tapi sudah prostitusi. Pemprov DKI harus ambil tindakan tegas," pintanya.

Terkait hal tersebut, Camat Kebayoran Lama, Sayid Ali menjelaskan, akan segera berkoordinasi dengan tingkat Pemkot Jaksel untuk kemudian diteruskan ke Pemprov. Sebab tidak ada kewenangan dari pihak kecamatan terkait izin panti pijat.

"Panti Pijat memiliki izin dan mereka langsung mengurusnya ke PTSP dan mendapat rekomendasi dari Dinas Pariwisata. Jadi kelurahan dan kecamatan hanya ketempatan saja," tandasnya. (Badar)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama