Demo GPIB Anugerah Bekasi, Oknum Anggota KOWAL TNI Gunakan Mobil Dinas


JAKARTA (wartamerdeka.info) - Dengan menumpang mobil Bus SUAD TNI bernomor 3308-00, sekelompok anggota Jemaat dan Majelis Jemaat serta Pimpinan Harian Majelis Jemaat (PHMJ) yang dipecat dari GPIB Jemaat Anugerah Bekasi, mendatangi kantor Majelis Sinode GPIB yang terletak di Jalan Merdeka Timur Nomor 10 Jakarta Pusat.

Mereka menggelar demo atau unjukrasa. Aksi ini berlangsung Selasa kemarin (13/11), sekitar pukul 14.00 WIB, dipimpin seorang oknum KOWAL TNI berinisial OS berpangkat PELTU. Para pendemo kebanyakan ibu-ibu.

Hanya saja, kendaraan yang digunakan mobil dinas yang seharusnya dipakai pada jam kerja justru disalahgunakan oknum yang tidak bertanggungjawab.

Dalam orasinya, para pendemo dengan tegas menolak Hasil Keputusan Majelis Sinode GPIB dengan memecat PHMJ GPIB Anugerah Bekasi yang dianggap sepihak.

Setelah menggelar demo di depan kantor Sinode GPIB, mereka langsung minta bertemu Majelis Sinode. Namun Majelis Sinode sedang rapat. Mereka lalu dipersilahkan menunggu di ruang Tamu Losmen GPIB yang berada di seberang kantor Majelis Sinode.

Pada pukul 17.00 WIB, usai rapat, Kepala Sekretariat Sinode meminta pendemo agar menunjuk perwakilan masing-masing sebanyak 5 orang untuk bertemu.

Permintaan ini ditolak pihak pendemo karena mereka ingin semua masuk dan diterima di ruang rapat.

Merespon ini, Kepala Sekretariat Sinode menyampaikan kalau ruang rapat hanya menampung 30 orang. Namun ini ditolak mereka.

Pendemo terus menerobos masuk ke ruang rapat sambil berteriak. Kepala Sekretariat Sinode yang adalah wanita dan hanya ditemani seorang Satpam, tidak mampu membendung pergerakan pendemo. Keduanya merasa kewalahan dan ketakutan.

Seorang Fungsionaris Majelis Sinode sempat berteriak dengan mengatakan kalian telah menipu Jemaat. Kalian maksudnya para pendemo. "Kalian semua bohong pada jemaat dan pandai membalikkan fakta sebenarnya," ujarnya.

Akhirnya adu mulut pun terjadi.  Bermula dari seorang ibu bernama Abedsina melemparkan sebuah kursi kedepan Fungsionaris Majelis Sinode.

Untungnya kursi tersebut hanya mengenai seorang Majelis Jemaat. Namun aksi ini kemudian memicu perkelahian di dalam ruangan kecil dan sempit itu. Akibat dari ini, Rico Tomana, seorang Karyawan KOMPAS GRAMEDIA dirawat di Rumah Sakit UKI Cawang.

Sekitar pukul 19.00 WIB, petugas Polsek Gambir pun datang mengamankan ruangan rapat tersebut sekaligus melakukan penyelidikan.

Peristiwa ini disesalkan seorang mantan Ketua Panitia Pembangunan GPIB Anugerah Bekasi, Paingot Simanjuntak.

Dia mengutuk perbuatan tersebut. Seandainya, katanya, PHMJ mau melakukan Sertijab terhadap Ketua Majelis Jemaat (KMJ) yang baru dan taat pada ketentuan Tata Gereja tidak mungkin terjadi seperti ini. Pendeta saja hanya dimutasi padahal bermasalah.

"Itulah susahnya kalau mimbar sudah dijadikan simbol kekuasaan bukan simbol pelayanan lagi, " timpalnya. (Tom)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama