Terkait Vidio Viral Soal Pemukulan Di SMK NU 03 Kaliwungu Kendal, Kepsek Berikan Klarifikasi


KENDAL (wartamerdeka.info) - Terkait beredarnya vidio viral di media sosial yang diduga pemukulan yang dilakukan oleh murid di SMK NU 03 Kaliwungu Kendal, Kepala Sekolah memberikan klarifikasi kejadian tersebut.

Melalui surat pernyataan yang ditanda tanganinya selaku Kepala Sekolah yang beredar di media sosial,  Muhaidin, S.Ag.,M.Pd.I.,M.Si  menjelaskan kronologis peristiwa tersebut.

Bahwa peristiwa pemukulan guru oleh beberapa siswa pada hari Kamis 8 November 2018 pada kegiatan belajar mengajar di kelas X TKR mulai jam 4-8 pukul 09.15 - 12.20 wib adalah Gambar Teknik Otomotif yang diampu oleh guru bernama Joko Susilo, S.Pd.

Dalam pernyataannya kepala sekolah juga menjelaskan, pada jam 13.00 wib menjelang berakhirnya jam pelajaran tersebut para siswa ramai bercanda, ada yang saling melempar kertas dan salah satu kertas mengenai guru tersebut.

Selanjutnya, Joko Susilo sebagai guru meminta kepada siswanya untuk mengakui siapa yang melempar kertas. Kemudian siswa tidak ada yang mengaku tetapj justru siswa maju ke depan kelas untuk bercanda (guyonan) dengan harapan agar guru tidak marah.


Dijelaskan kepala sekolah dalam pernyataannya, siswa melakukan candaan tersebut karena pada dasarnya Joko Susilo sebagai seorang guru adalah sosok suka bercanda dengan siswa pada saat pembelajaran.

Tindakan tersebut ditanggapi oleh Joko Susilo dengan melakukan gerakan seperti orang akan berkelahi sehingga membuat siswa semakin mendekat sambil tertawa dan menyentuh bagian tubuh Joko Susilo.

"Bagian inilah yang berkesan seolah-olah terjadi tindakan pemukulan dan pengeroyokan terhadap guru," kata Muhaidin dalam surat pernyataannya.

Setelah kejadian itu pelajaran dilanjutkan kembali dan diakhiri dengan doa bersama. "Ini membuktikan bahwa peristiwa itu murni guyonan anak-anak dan tidak ada tindakan pemukulan terhadap guru," lanjutnya.

Tentang vidio yang beredar, dari peristiwa yang menurut kepala sekolah sebagai guyonan tersebut, ternyata ada salah satu siswa yang merekam kemudian dimasukan dalam story WA. "Menurut anak hanya berlangsung selama satu menit dan kemudian setelah itu dihapus, dari sinilah vidio tersebut menyebar dan diviralkan oleh pihak lain," kata Muhaidin dalam pernyataannya.

Kepala sekolah menegaskan bahwa kejadian yang beredar di medsos tersebut tidak ada peristiwa pengeroyokan/pemukulan murid terhadap guru.

Tetapi pihak sekolah menyadari bahwa guyonan tersebut melampaui batas wajar. Pada hari Sabtu 10 November 2018 pihak sekolah mengaku sudah ada penanganan kepada semua siswa yang terlibat dalam vidio tersebut  dan akan menindaklanjuti pemanggilan orang tua dari siswa yang terlibat.(gus)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama