Jenasah Korban Pembunuhan KKB Papua Tiba di Toraja


TORAJA UTARA (wartamerdeka.info) - Setelah menempuh penerbangan dari Timika Papua menuju Makassar dan tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Mandai, Makassar, sore kemarin (Jumat, 7/12), 6 jenasah korban pembunuhan KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) Papua, akhirnya tiba di Toraja pagi ini.

Begitu sampai di Bandara di Mandai, dengan iring-iringan kendaraan roda dua dan empat yang menjemput, ke-6 jenasah langsung diberangkatkan ke Toraja lewat darat. Sejumlah mobil ambulans dan mobil lain turut mengantar.

Warga Toraja terutama dari Toraja Utara, dikabarkan tumpah ruah ke jalan menyambut kedatangan para jenasah, yang menurut Presiden Joko Widodo,  'pahlawan pembangunan' utamanya dari ufuk timur Indonesia.


Warga masyarakat yang menyambut khusus datang dari Pangala' Rindingallo dan sekitarnya serta Kapala Pitu. "Kami betul-betul sangat terpukul dan teriris dengan kejadian ini, sehingga bagaimanapun kami harus menyambut kedatangan saudara-saudara kami sekalipun tinggal dengan jasadnya," ujar Saprianto Sarungu', tokoh pemuda Pangala', Riu dan Sekitarnya (PARIS) via ponsel yang diterima redaksi, malam tadi.

Untuk penyambutan, petugas keamanan dari Polres Tana Toraja dengan dibantu pihak Kodim setempat dikerahkan. Ini dimaksudkan untuk menjaga ketertiban dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Pasalnya, para penyambut itu dari rumpun keluarga besar korban. Mereka sungguh merasakan duka mendalam. Bukan mustahil ini bercampur amarah sehingga perlu pengamanan.

"Sekalipun kami berduka, guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, perlu pengamanan," ucap Saprianto yang juga aktivis Toraja Transparansi ini.

SUASANA DI BANDARA DI TIMIKA MENJELANG PEMBERANGKATAN 6 JENASAH KORBAN PEMBUNUHAN KKB PAPUA MENUJU BANDARA SULTAN HASANUDDIN DI MAKASSAR. KE-6  JENASAH ASAL TORAJA INI SELANJUTNYA DIBERANGKATKAN MENUJU KAMPUNG HALAMAN MEREKA DI TORAJA UTARA

Bupati Torut Kala'tiku Paembonan saat dihubungi, juga via ponsel, Jumat malam (7/12), mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polres setempat.

"Kami sudah rapatkan semalam, kami sudah bahas itu. Memang benar juga dinda harus diantisipasi semuanya sebagai pencegahan," ungkap Kala' ketika awak media ini menginformasikan adanya 'warning' dari pihak keluarga korban.

Pada kesempatan ini, Saprianto Sarungu' menghimbau kepada pemerintah sebagai alat negara untuk benar-benar menegakkan hukum terhadap para pelaku pembunuhan dari KKB Papua itu.

"Sakit dua kali kami. Sudah jadi korban meninggal lantas pemerintah hanya lihat-lihat kami. Yang sangat mendesak dan ini segera harus dilakukan adalah urus si pelaku. Tumpas mereka, tangkap atau tembak di tempat. Kalau masih hidup proses hukum mereka. Negara harus hadir dan tidak boleh kalah," tandas Saprianto.

Hal senada disampaikan pemuka masyarakat Pangala', Ir. Silas Kende MT. Bagi mantan pejabat di Papua ini, tindakan KKB membunuh para pekerja jalan dan jembatan trans Papua itu sangat biadab dan merupakan pelanggaran HAM berat.

"Itu harus ditindak dan tidak bisa ditolerir. Pemerintah tidak boleh lembek dalam persoalan ini. Begitupun kepada para korban baik yang meninggal maupun yang masih selamat harus ada apresiasi dari pemerintah. Apalagi Bapak Presiden Pak Jokowi sudah mencanangkan para korban sebagai pahlawan pembangunan. Ini tentu harus dibuktikan," tegas Silas. (Tom)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama