Pejabat PUPR Kena OTT, KPK Temukan Rp 500 juta dan SGD 25.000

Foto: Ilustrasi Barang bukti uang dalam kardus, di Gedung KPK
JAKARTA (wartamerdeka.info) -  Pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kali ini kena operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dalam tangkap tangan Jumat (28/12/2018) itu, KPK menemukan Rp 500 juta dan SGD 25.000 serta uang dalam kardus kotak. KPK juga mengamankan 20 orang yang diduga terkait dengan yang sedang di.

Hal ini diungkapkan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif dalam keterangan tertulisnya, usai peristiwa OTT.

"KPK mengonfirmasi, benar ada kegiatan tim sore hingga malam ini di Jakarta sebagai bagian dari proses kroscek informasi masyarakat tentang terjadinya pemberian uang pada pejabat di Kementerian PUPR. Dari lokasi diamankan 20 orang," kata Laode dalam keterangan tertulis, Jumat (28/12/2018).

Menurut Laode, selain pejabat Kementerian PUPR, juga ada pejabat pembuat komitmen (PPK) sejumlah proyek yang dikelola Kementerian PUPR, dan pihak swasta. Saat ini mereka yang diamankan sedang menjalani pemeriksaan di gedung KPK.

"Tim perlu melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap pihak-pihak yang diamankan tersebut. Sesuai KUHAP dalam waktu maksimal 24 jam akan ditentukan status hukum perkara dan pihak-pihak yang diamankan," terangnya.

Diduga, OTT ini terkait dengan proyek penyediaan air minum di sejumlah daerah, yang seddang ditangani Kementerian PUPR.

"Sedang kami dalami keterkaitan dengan proyek sistem penyediaan air minum untuk tanggap bencana," ungkapnya.

Diketahui, saat ini tim KPK sedang melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap pihak-pihak yang diamankan tersebut. Sesuai KUHAP, dalam waktu maksimal 24 jam akan ditentukan status hukum perkara dan pihak-pihak yang diamankan.

Sementara itu diketahui, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku kaget, dan sedih atas tertangkapnya sejumlah pejabat di kementerian yang dipimpinnya dalam operarsi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (28/12/2018).

"Pada hari ini, kami dikejutkan oleh peristiwa yang menyedihkan hati, dan mengagetkan kami. (Padahal), kami sudah diamanahi untuk melakukan pembangunan infrastruktur dengan sebaik-baiknya," ujar Basuki, di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (28/12/2018) malam.

Mengutip sumber media, Basuki memberikan keterangan kepada media usai melakukan kunjungan kerja poyek penataan kawasan pariwisata di Kabupaten Magelang.

"Begitu mendapat informasi tersebut, saya tanya Pak Irjen (Inspektur Jenderal Kementerian PUPR Widiarto) begitu saya sampai di Bandara," ungkapnya

Menurut Basuki, pihaknya baru mendapatkan informasi awal bahwa ada sejumlah pegawai Kementerian PUPR yang terkena OTT di proyek infrastruktur Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

Namun, siapa saja pegawai tersebut dan untuk proyek apa saja mereka bekerja, dia mengaku belum mengetahui secara pasti. Sementara sumber lainnya mengatakan, para pihak yang terjaring dalam OTT pejabat Kementerian PUPR itu dikabarkan telah berada di Kantor KPK. (DANS)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama