LAHAT (wartamerdeka.info) - Arifudin selaku pemilik lahan 260 H, yang sekarang dikuasai PT BUMI GEMA GEMPITA (BGG) minta agar perusahaan tersebut menghentikan usaha pertambangan di lahan yang terletak di Desa Muara Lawai, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat Sumatera Selatan tersebut, karena masih dalam sengketa.
Hal ini disampaikan Arifudin kepada Ass 1 Pemkab Lahat Ramsi SIP saat pertemuan membahas masalah sengketa tersebut, hari ini, Selasa ( 12/02/2019).
Arif minta agar pihak Dinas Pertambangan dan Energi menghentikan kegiatan pertambangan batubara yang dilakukan PT BGG, sampai permasalahan ganti rugi seluas 260 hektar itu diselesaikan.
Dia menuding perusahaan tersebut menguasai tanah tersebut karena adanya surat tanah fiktif yang melibatkan sejumlah pihak. Di antaranya yang terlibat, menurut Arif adalah Bos PT BGG Widarto.
Selain itu, nama-nama lain yang terlibat, menurut Arif adalah Amir Karsono, Budi Sukoco, Mantan Camat Merapi Ahmad Hadiah, Daniel Riswanto dan mantan Kades Muara Lawai Sopian.
"Saya siap dilaporkan kalau saya bersalah dan saya tahu semua masalah pembuatan surat fiktif seluas 260 Ha tersebut," ujarnya.
Bahkan Arif menyatakan dirinya sudah melaporkan nama-nama yang diduga terlibat pembuatan surat fiktif tersebut ke Mabes Polri.
Menurutnya acara rapat di ruang Ass 1 sebenarnya diagendakan untuk membahas kasus tersebut.
Arif sendiri didampingi Rawi Ramli mantan Lurah Lebuay Bandung yang kini menjabat Kasi Ekobang di Kecamatan Merapi Timur.
Lebih lanjut Arif menerangkan bahwa pertemuan ini ditunda pada tanggal 19 Februari dikarenakan perwakilan dari PT. BGG yakni Widarto selaku bos dari perusahaan tersebut ternyata tidak bisa hadir.
Sementara Bupati Lahat melalui Ass 1 Ramsi SIP menjelaskan bahwa pihak Pemkab hanya memfasilitasi untuk mendamaikan perseteruan antara Arifudin dengan pihak perusahaan PT. BGG.
"Agar cepat selessi permasalahan ini. Kalau tidak ada penyelesaian silahkan menempuh jalur hukum," ' kata Ramsi ditemui wartawan di ruang kerjanya.
Terpisah Bos PT Bumi Gema Gempita Widarto dengan alamat tinggal di Lampung saat dikonfirmasi ke via ponselnya nomor 0811164 XX , tidak mengangkat ponselnya, meskipun terdengar nada deringnya. Hingga berita ini diturunkan Widarto belum bisa dikonfirmasi. (Agus V/Tim)
Tags
Daerah