Robiyanto Pampang, Tokoh PARIS Balon Bupati Toraja Utara Mendatang


TORAJA UTARA (wartamerdeka.info) - Jelang Pilkada Serentak 2020 mendatang, sejumlah nama figur mulai bertebaran meramaikan Bursa Bakal Calon Bupati Toraja Utara.

Mereka berasal dari berbagai elemen masyarakat dengan kampung yang berbeda di Toraja. Diantara nama figur itu, seperti biasa, umumnya tinggal di luar Toraja. Seperti di Papua, Kalimantan, Jakarta dan daerah lainnya.

Munculnya sejumlah nama, ditandai adanya berbagai polling yang dibuat sendiri serta publikasi media massa termasuk tayangan di media sosial belakangan ini.

Menariknya, dari pantauan awak media, pada bursa balon kali ini, terdapat beberapa nama berasal dari daerah pegunungan yang tergabung dalam komunitas PARIS (Pangala’ Riu dan Sekitarnya).

Untuk diketahui, menurut sejarahnya, komunitas PARIS ini dulu mendiami Kecamatan RIndingallo lama. Dalam perjalanannya, daerah gunung ini kemudian mengalami pemekaran beberapa kali hingga menjadi 9 kecamatan, yakni kecamatan RIndingallo, Kapala Pitu, Denpina, Awan Rantekarua, Baruppu’, Buntupepasan, Sesean Suloara’, Sesean, dan kecamatan Bangkelekila'.

Menghadapi Pilbup Torut mendatang, komunitas PARIS tidak ingin lagi jadi penonton atau sekadar orang kedua (second hand).

“Coba lihat sendiri kondisi infrastruktur di daerah kita, di kampung kita. Jujur saja tertinggal. Lihat saja sarana jalannya dari tahun ke tahun. Dan berapa kali pergantian bupati begitu terus kondisi jalan kita. Mulai dari Sariale ke Kapala Pitu sampai Pangala’. Begitu juga dari akses lain ke Pangala”. Harus ditahu Pangala’ itu kampung kelahiran pahlawan nasional Pongtiku lo, jangan main-main. Makanya sudah waktunya kita usung figur calon bupati yang akan datang,” ujar Drs. Rony Rumengan, Sesepuh Masyarakat PARIS ketika dimintai tanggapannya, via ponsel, Minggu siang (10/2).

Selain nama Ir. Silas Kende, Pither Ponda Barany, dan lainnya, sekarang muncul figur baru, juga asal PARIS, yakni Robiyanto Salulinggi Pampang, ST.

Sosok yang akrab disapa Robi ini adalah Wakil Ketua 1 DPRD Kabupaten Sarmi di Provinsi Papua. Dia juga Ketua IKT di Sarmi, sudah dua periode sampai sekarang.

Alumni UKI-Paulus Makassar dari Angkatan 1992 ini memiliki 4 orang anak, buah hasil pernikahannya dengan Neli Malute, SE. Robi berasal dari Kantun Poya, Buntu Tondok, Barana’, Kandeapi, dan Buntulobo’. Seasal dengan istrinya. Hanya saja, kampung lain Neli adalah Sangbua dan Lempo.

Robi berniat maju pada Pilbup Torut yang akan datang atas dorongan sahabat atau teman-temannya dan dukungan dari keluarga besarnya.

“Setelah mendengar berbagai masukan dari sahabat dan teman-teman serta dukungan dari keluarga besar maka muncullah niat saya untuk maju menjadi kandidat di tahun 2020. Istri dan anak-anak juga sangat mendorong dan mendukung penuh,” ungkap pria terlahir 12 Juni 1972 ini, via WhatsApp, Senin sore kemarin (11/2).

Robi juga termotivasi ingin membangun Torut agar lebih baik.

Baginya, menjadi seorang pemimpin berarti siap jadi pelayan masyarakat dengan karya-karya. Dia menyebut itu sebagai pengabdian.

Menurut Robi, pembangunan di Torut belumlah nampak sebagaimana harapan masyarakat selama ini. Karena itu, kata dia, mencernati berbagai permasalahan dengan capaian hasil pembangunan saat ini maka untuk mencapai masa depan Torut yang diinginkan perlu dibangun visi ‘Toraja Utara yang Berintegritas dalam Pembangunan'.

Untuk visi ini kemudian misinya antara lain, meningkatkan sumberdaya manusia lewat pariwisata, meningkatkan daya saing produksi guna menguasai persaingan pasar, meningkatkan pendapatan asli daerah lewat retribusi pajak, mengembangkan kapasitas kelembagaan aparatur pemerintahan dan masyarakat, serta meningkatkan perekonomian masyarakat kecil lewat kelompok-kelompok binaan desa.

Meski demikian, sektor kesehatan dan pendidikan, dinilai Robi, yang paling mendasar dan tidak bisa dikesampingkan.

Robi memberi masukan kepada Pemda Torut yang sekarang tentang pariwisata. Pasalnya, Toraja dengan adat-istiadat dan budayanya dikenal mendunia. “Dari segi pariwisata kalau dikelola dengan baik pasti akan meningkatkan perekonomian masyarakat, dan terutama meningkatkan PAD Torut,” timpalnya.

Dia berharap Pemda setempat bisa mengembangkan objek-objek wisata baru termasuk yang belum dikelola selama ini. Seperti Sungai Sa'dan, bisa dijadikan tempat hiburan masyarakat.

Toraja khususnya Torut, tambah Robi, hanya dikalah dari Bali karena pesisir pantai dan akses perjalanan wisatawan lewat udara yang belum ada.

Retribusi parkir juga belum dijalankan. Ini sangat disayangkan. Betapa tidak, parkir dapat mendongkrak PAD.

“Kalau bisa Pemda Torut yang sekarang, untuk belanja aparatur sipil negara juga diperketat, sehingga belanja publik bisa meningkat,” ketus Robi.

Meskipun kinerja Pemda Torut yang sekarang belum memenuhi harapan masyarakatnya, Robi tetap menghimbau masyarakat Torut agar memberi dukungan. Paling tidak, hingga akhir periode atau Pilkada Serentak yang kurang lebih 1,5 tahun lagi. (Tom)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama