Hadiri Deklarasi Millenial Road Safety Festival Di Jembatan Ampera, Presiden Disambut Hangat Kaum Muda

Presiden saat Deklarasi Millenial Road Safety Festival, di Jembatan Ampera, Kota Palembang, Sumatra Selatan, Sabtu (9/3). (Foto: Humas/Nia)


PALEMBANG (wartamerdeka.info) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo menghadiri Deklarasi Millennials Safety Road yang dipusatkan di sekitar Jembatan Ampera, Kota Palembang, Sumatra Selatan, Sabtu, (9/3). Presiden disambut hangat kaum muda setempat.

Acara yang dihadiri oleh Generasi Muda Palembang tersebut mengusung tema, “Mewujudkan Milenial Cinta Lalu Lintas Menuju Indonesia Gemilang”.
Dalam kegiatan tersebut, Deklarasi Pelopor Keselamatan Bersama dibacakan oleh Muhammada Andre Anto Wibisono, Bujang Palembang 2018, yang berbunyi:

Deklarasi

Kami generasi milenial:

Satu, generasi yang peduli keselamatan berlalu lintas.

Dua, mendukung sepenuhnya program Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas.

Tiga, siap menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas.

Setop pelanggaran, setop kecelakaan. Keselamatan untuk kemanusiaan”.

Saat sambutan, Presiden mengajak para anak muda untuk menaati semua aturan lalu lintas dalam berkendaraan. Ia pun memberikan pesan agar aman berkendara dan membawa surat-surat lengkap kepada seluruh peserta.

Ketika penekanan tombol sebagai tanda peresmian acara, Presiden didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru.

Presiden juga menitipkan pesan agar sebelum berkendaraan dicek betul seluruh perlengkapan dalam keadaan siap pakai.

“Kalau mau berkendaraan tolong dicek betul, pertama lampunya nyala ndak, spionnya harus komplet, spion harus komplet. Sebelum berkendaraan helm harus siap dan dipakai,” ujar Presiden.

Kalau berkendaraan, sambung Presiden, lebih baik memakai sepatu, untuk keselamatan. “Kemudian pastikan sebelum berangkat SIM dibawa, STNK dibawa, BPKB enggak usah,” tambahnya.

Jika nanti ditanya oleh polantas, menurut Presiden, semua pengendara bisa menunjukkan bahwa memang memiliki STNK dan SIM.

Hal ketiga yang penting, menurut Presiden, jikalau berkendaraan jangan main handphone, jangan telepon-teleponan, berbahaya sekali.

“Setuju ndak? Siapa yang berkendaraan suka main handphone? Maju ke depan sini siapa? Tidak boleh loh, tidak boleh, waktu berkendaraan tidak boleh main handphone, sangat berbahaya sekali,” ujarnya seraya menambahkan bahkan jika naik mobil sekalipun.

Saat berkendaraan, menurut Presiden, mesti diingat bahwa keluarga menunggu di rumah. Untuk itu, Presiden mengingatkan perlunya kehati-hatian dan mengecek semua kelaikan kendaraan.

Dalam acara tersebut, Presiden juga sempat berdialog dengan peserta yang bernama Hendri. Saat berdialog, Presiden berpesan kepada Hendri agar saat mengendari kendaraan motornya tidak perlu mengebut dan selalu menggunakan helm.

“Jadi hati-hati, kecelakaan lalu lintas itu di dunia memakan korban ranking lima. Yang pertama itu banyak yang meninggal karena jantung, karena penyakit paru-paru, karena penyakit TBC, karena penyakit diabetes, dan lain-lain, yang nomor lima itu kecelakaan lalu lintas,” Presiden mengingatkan.

Pada dialog kedua dengan Joni Iskandar, seorang mahasiswa, Presiden berpesan kembali masalah keamanan berkendara seperti helm, sarung tangan, dan juga sepatu.

“Biar enggak masuk angin juga pakai jaket. Itu juga kalau kecelakaan pun juga akan membantu kita memproteksi, melindungi diri dari luka-luka yang ada,” tutur Presiden.

Di akhir dialog, Presiden berpesan kembali kepada para pengendara untuk menaati peraturan lalu lintas.

“Ya, jadi yang terakhir saya titip, yang terakhir, taati aturan-aturan lalu lintas. Yang terakhir, taati aturan-aturan lalu lintas,” pungkas Presiden.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Seskab Pramono Anung, Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru. (A)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama