Bupati Freddy: Awas, Ada Yang Coba Adu Domba Suku Marind Dan Warga Merauke

Bupati Merauke Frederikus Gebze (tengah)
MERAUKE (wartamerdeka.info) - Bupati Merauke Frederikus Gebze meminta agar warga Merauke, khususnya warga suku Marind jangan terpengaruh dengan budaya luar yang gemar mencaci maki orang lain yang berbeda pandangan melalui medsos.

"Warga Merauke pada umumnya, terutama penduduk asli yaitu suku Marind janganlah kau diadu domba. Karena adu domba dan caci maki yang kini sering terjadi di medsos (media sosial) bukanlah asli budaya kita," tegas Bupati Freddy kepada wartawan, hari ini.

Diingatkan, saat ini ada oknum tertentu yang mencoba mengadu domba warga Merauke, dan khususnya suku Marind dalam rangka untuk kepentingan politik pribadi.

Menurut Bupati Freddy, sejak Pilkada pada 2015 hingga tahun 2019 ini, terasa sekali banyak berita di medsos yang tanpa kontrol atau kendali, mencaci maki, dan bahkan saling membuka aib pribadi orang lain.

Hal seperti diingatkan Bupati Freddy bisa merusak adat istiadat dan budaya Suku Marind.

Dia mengajak masyarakat, menjaga jearifan lokal. "Jangan sampai  ini dirampas orang, dan kita hanya jadi penonton," tegasnya.


"Apalagi di tahun politik seperti saat ini. Kok tega ya, ada mencoba memainkan recehan, untuk memecah belah suku Marind," ungkap Bupati.

Bagi Bupati Freddy, prestasi, penghargaan dan nama besar itu hanya sekedar lukisan yang Indah.  Yang penting atau hakiki adalah bagaimana warga masyarakat kita, terutama suku Marind, bersatu dan sejahtera.

"Bumi Merauke ini rumah kita, sampai orang lain yang kita kasih kunci untuk masuk mengacak-acak atau merusak rumah kira," tandas Bupati Freddy.

Oleh karena itu, Bupati Freddy mengeluarkan beberapa imbauan:

 1. Agar selalu bersatu karena satu marga, adat, budaya dan leluhur.

2.Hindarkan mendengar orang yang sudah jelas-jelas bikin rusak Merauke.
3.Jangan mudah percaya  hanya gara-gara yang recehan. Karena harga diri orang Marind itu mahal.

4. Tegakkan harga diri dan martabat. (Aris)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama