Caleg Golkar Joseph Hutabarat Siap Melayani Dan Jadi "Pesuruh" Daulat Rakyat


JAKARTA (wartamerdeka.info) - Jam terbangnya di organisasi bukan anak kemarin sore. Tercacat ada beberapa organisasi dilakoninya. Ia bukan lagi sekadar anggota biasa maupun pengembira. Melainkan, setidaknya ada embel-embel ketua.

Mau tahu? Tengok saja di Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), Joseph Hutabarat, SE, SH, MH, pernah menjadi Wakil Ketua DPF Jakarta, Wakil Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN Peradi), Wakil Ketua Umum Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI), Ketua Dewan Pimpinan Cabang  (DPC) Ormas MKGR,  Wakil Ketua Badan Pimpinan Cabang Gapensi Jakarta Barat dan Komisi Hukum dan Advokasi Kepengurusan PB Forki.

Itupun belum cukup. Ditambah lagi atributnya sebagai politisi Golkar. Lagi-lagi, atribut ketua disandangnya: Ketua Harian Partai Golkar Jakarta Barat.

Dari Pohon Beringin itu, kiprahnya 2019 menjajal sebagai anggota parlemen di Kebun Sirih, partnernya Anies Baswedan dalam mengawaki Jakarta.

"Bila Tuhan menghendaki, mudah-mudahan lima tahun mendatang saya ada di Kebun Sirih," ujarnya, seraya menyebut dirinya berada di Dapil 10, wilayah Jakarta Barat nomor urut 5.


"Ingat ya, nomer 5, sila Pancasila," ujar lelaki kelahiran Medan ini bergurau.

Sebagai caleg, lelaki penggemar olahraga karate tangan kosong - di Medan akrab dengan sebutan Tako, tidak muluk-muluk. Apalagi mengobral janji.

"Sebagai lawyer, tentu saya ingin penegakan hukum jadi panglima. Bukan politik," tandasnya dengan mimik serius.

Sebab, kata dia, politik itu sifatnya kompromi untuk mencari kesepakatan. "Kan bisa gawat, kalau hukum dikompromikan," jelasnya.

Menurut dia, hukum di era  Jokowi sudah sangat bagus, ditandai cukup banyak politisi dan birokrat yang masuk ke Hotel Prodeo KPK. Prestasi ini perlu ditingkatkan lagi, sehingga orang merasa jera menilep uang rakyat.

"Jadi, pencegahannya ke depan yang perlu ditingkatkan," papar opung dari satu cucu ini.

Namun, semua itu, termasuk aktivitasnya yang seabrek itu, semata- mata pengabdian kepada masyarakat, bukan sesuatu untuk gagahan.

Karena pengabdian, anak dari pendeta ini, hanya mengikuti prosesnya saja. "Kalau Tuhan menghendaki, saya bisa ke Kebun Sirih," aku Joseph yang memiliki network cukup luas di Jakarta Barat.

"Saya di DPRD untuk mengabdi masyarakat Jakarta demi menciptakan keadilan dan kemakmuran," jelas Joseph, menyebut semua jabatan adalah ibadah kita kepada Sang Khalik. Bukan sesuatu untuk gagah-gagahan.

"Sebagai wakil rakyat, saya siap mengabdi, melayani dan jadi pesuruh masyarakat. Merekalah yang berdaulat di negeri ini. Bukan pejabat, apalagi anggota DPR," ujarnya mengakhiri dalam sebuah obrolan di Grand Cempaka.(A)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama