Informal Meeting 2019 DPP Forum Bangso Batak Indonesia Bahas Agenda Program 2020

Foto: Para Pengurus DPP FBBI, usai Informal Meeting Akhir Tahun 2019
JAKARTA (wartamerdeka.info) - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Forum Bangso Batak Indonesia (FBBI) mengadakan Informal Meeting 2019, pada hari Kamis, 26 Desember 2019.

Dalam pertemuan tersebut, selain melakukan evaluasi terhadap program-program kerja yang sudah dilaksanakan selama tahun 2019, juga sekaligus dibahas agenda program kerja DPP FBBI untuk tahun 2020.

Dari 12 personil yang diundang, hanya 8 (delapan) orang yang dapat hadir, karena lainnya ada yang sudah pulang kampung (ke Bona Pasogit), dan ada yang acara keluarga. Acara dilangsungkan di Rumah Makan Goarta, Mayasari, Cawang, Jakarta Timur.

Salah satu yang menarik adalah, akan diadakan Forum Group Discussion (FGD) di Medan tahun 2020. Tema yang akan dipilih berkaitan dengan perlunya pemecahan berbagai masalah Pemda sekitar Kawasan Danau Toba (terutama masalah-masalah yang berkaitan dengan Hak Ulayat Masyarakat dan sejenisnya).

Akan dirintis pola kerjasama sinergitas antara FBBI, Perguruan Tinggi, dan Pemda. FBBI mengambpl posisi sebagai steering commitee, dengan menyiapkan narasumber utama bersama jaringan akademisi yang dimilikinya. Pola ini juga telah dirintis sebelumnya di Jakarta.

Kendati disebut Informal Meeting, namun tetap saja ada formal pembahasan dan mekanisme rapat seperti biasa. Adapun agenda rapat yaitu: Evaluasi program kerja 2019; Evaluasi Keaktifan  Pengurus; Program Yang masih belum tuntas; dan Persiapan Rapimnas dan Munas II (April 2020); Focus Group Discussion (FGD); serta Program Kerja Sosial lainnya.

Awal pertemuan didahului makan bersama dan sedikit bincang-bincang, kemudian dilanjutkan dengan rapat. Rapat dipimpin oleh Danny PH Siagian (Ketua Dewan Pakar), yang diawali doa oleh Pdt. Marihot Siahaan, S.Th (Ketua Dewan Etik).

Selanjutnya, Ketua Umum DPP FBBI, Dr. Ronsen Pasaribu, SH, MM memaparkan laporan program kerja tahun 2019, yang mengungkap beberapa kegiatan antara lain: Mendukung Pergantian Pengurus Daerah (Sumut), Bimbingan Pengurus Daerah (Riau), Menghadiri Musda (Sumsel); Turut Mendukung acara Batak Centre (Pusat Habatahon) untuk Gelar Acara Ulos Fest, 12-17 November 2019 di Museum Nasional Indonesia bersama Yayasan Pencinta Danau Toba (YPDT); Memenuhi Undangan-undangan Sebagai Pembicara di Event Batak seperti: Rapat Parartaon HKBP di Pearaja Tarutung; Narasumber Pra Pesta Horja LABB (Lokus Adat Budaya Batak); dan lain-lain.

Usai paparan, para pengurus lainnya dimintakan tanggapan, sekaligus masukan-masukan untuk perbaikan selanjutnya, termasuk program yang belum tuntas. Program kerja tersebut antara lain: Pembuatan Video Clip bertema Manggarar Utang berisikan album lagu-lagu Batak untuk Bona Pasogit (kampung halaman), yang terkendala soal pendanaan; Rencana Focus Group Discussion (FGD) akhir tahun; Pembentukan Perpustakaan daerah Pakpak yang masih belum terealisasi; dan beberapa lainnya.

Sementara untuk rencana kerja tahun 2020, selain hal-hal terkait tugas utama Pembinaan dan Pembentukan pengurus di daerah-daerah, dan Program Rutin sebelumnya seperti: Perintisan Perpustakaan Daerah; Pelatihan SDM Bona Pasogit; dan lain-lain yang sesuai visi-misi FBBI, akan terus dijalankan.

Sedangkan untuk persiapan Rapimnas dan Munas ke-II, yang akan diselenggarakan pada bulan April 2020, akan segera dirapatkan Januari mendatang. Termasuk menyiapkan SK DPP untuk Panitia yang telah ditunjuk sebelumnya.

Adapun para pengurus yang sudah lama tidak aktif dan posisi tersebut dianggap penting, akan diputuskan dalam rapat pada Januari 2020. Hal ini dimaksudkan untuk dapat mendukung pergerakan dan menopang kinerja organisasi ke depan.

Hadir dalam rapat, Dr. Ronsen Pasaribu, SH, MM (Ketum), Pulo Siregar (Bendum), Dr. Ir. Mangasi Panjaitan, ME (anggota Dewan Pembina), Danny PH Siagian, SE., MM (Ketua Dewan Pakar), Pdt. Marihot Siahaan, STh (Ketua Dewan Etik), Julios Pasaribu (Korbid Hubungan Antar Lembaga), Ir. Parlindungan Lumban Tobing, MSi, Boy Tonggor Siahaan, STh. Sedangkan yang berhalangan hadir, Djalan Sihombing, SH (Sekjen), Feber Manalu (Korbid Seni Budaya), Arta Peto Sinamo, dan Choky Pardede, SH.

Memang harus diakui, bahwa kendala anggaran program dan keaktifan pengurus, menjadi tantangan serius dalam menghidupkan roda organisasi. Namun demikian, seluruh peserta rapat sepakat untuk menyiasati pendanaan dengan strategi sinergitas dan kolaborasi.

Sebagaimana diketahui, FBBI berdiri tahun 2014, dan hingga kini, sudah ada 5 (lima) DPD yaitu: DPD Sumut, DPD Riau, DPD Sumsel, DPD DKI Jakarta, dan DPD Bali. Sedangkan DPD Kepri dan DPD Banten sudah dirintis dan masih dalam upaya pembentukan pengurus. Sementara di tingkat DPC sudah ada 11 DPC defenitif dengan berbagai programnya, dan ada 2 (dua) DPR(Ranting), yakni di Sigolang Tapsel dan Bah Sidua-dua Serdang Bedagei.

Selain itu, tahun 2018, FBBI bersama Yayasan Pencinta Danau Toba (YPDT) dan Forum Peduli Bona Pasogit (FPBP), dan Yayasan Percepatan Pembangunan Kawasan Danau Toba (YP2KDT) mendirikan Pusat Habatakon (Batak Center). (DANS)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama