3 Pemuda Sulawesi Selatan turut Berpartisipasi Di Event International "Istanbul Youth Summit"

ISTANBUL (wartamerdeka.info) - Istanbul youth summit 2021 atau yang biasa dikenal dengan istilah IYS telah menjadi event international yang secara rutin diadakan oleh Youth Break the Boundaries (YBB). Kegiatan Istanbul Youth Summit diikuti oleh ratusan peserta dengan latar belakang berbeda dan berkumpul menjadi ajang tukar pikiran mengenai isu terkini.

Diagendakan di Istanbul Turki, IYS 2021 Kali ini hadir dengan Tema "leadership public through crisis" atau Kepemimpinan melalui masa krisis, para peserta Yang terlibat turut serta menghadirkan solusi dengan gerakan Fokus bidangnya masing - masing. 

Tiga Pemuda dari Sulawesi Selatan menjadi bagian dari delegasi Istanbul Youth Summit 2021. Mereka adalah Muhammad Nur Isra, Mahasiswa S2 Universitas Indonesia dan juga Alumni dari S1 Universitas Muslim Indonesia Makassar, Nur Alfitra Mappunna,  Mahasiswa S1 Universitas Muslim Indonesia dan Syamsul Haq, Alumni dari S1 Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. 

Muhammad Nur Isra dan Syamsul Haq mendapatkan topik diskusi yang berfokus kepada pembahasan ekonomi yang mengusung program Syariah investor school sebagai upaya penyadaran akan pentingnya mempersiapkan dana darurat dan juga penyadaran literasi keuangan. 

Banyaknya pemuda yang hanya menghambur-hamburkan uangnya tanpa memperdulikan hari esok. Menurut otoritas jasa keuangan bahwa perlu memulainya secara formal, dengan memasukkan materi tentang literasi keuangan ke dalam materi pelajaran sekolah. 

Melihat krisis pandemi sekarang ini banyak yang mengalami defisit keuangan maka hal tersebutlah yang meyakini kami di indonesia masih kekurangan pemahaman akan literasi keuangan yang baik.

Sedangkan, Nur Alfitra Mappunna mendapatkan topik diskusi yang berfokus kepada pembahasan Government yang mengusung sebuah program yakni GYND (Governmnet in youth Hand), Ada tiga program utama yang di usulkan oleh GYND yaitu mengangkat mentality, education, dan enterpreneurship sebagai pembahasan utama.

Untuk menindaklanjuti programnya, GYND bekerja sama dengan pihak terkait dan pemerintah setempat. 

Anak muda, generasi milenial adalah satu segmentasi yang kerap diperbincangkan karena usianya yang masih labil atau rentan terhadap permasalahan kehidupan. 

Ditambah dengan ketidakpastian kondisi selama pandemi, menjadi salah satu faktor terpuruknya banyak sekali anak muda Indonesia. WHO menyebutkan, generasi milenial lebih rentan terkena gangguan mental. 

Terlebih masa muda merupakan waktu di mana banyak perubahan dan penyesuaian terjadi baik secara psikologis, emosional, maupun finansial. oleh sebab itu, GYND Mentality kemudian hadir untuk menanamkan nilai-nilai positif kepada pemuda untuk mampu bergerak maju dengan bermental Pancasila yang terpatri kedalam para pemikiran pemuda guna menciptkan pemikiran dinamis nan progresif.

Di samping itu GYND Education dalam pengaplikasiannya menyajikan sebuah program Kelas Soft Skill dan Kelas Patriotisme Muda yang diharapkan bersama mampu secara kultural menerapkan nilai-nilai pancasila serta bermoral kebangsaaan guna menciptakan pemerintahan yang baik. dan yang terakhir adalah GYND enterpreneurship mengajak masyarakat lokal untuk menggambar. 

Hasil gambar tersebut akan di cetak diatas kain yang selanjutnya akan diserahkan kepada ibu-ibu janda setempat untuk dijahit dan disulap menjadi pakaian jadi. program tersebut merupakan sebuah usaha mandiri yang keuntungannya akan mampu untuk menyokong program-program yang lainnya dan disamping itu program tersebut juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat.

Demikian Nur Alfitra Mappatunru melaporkan dari Istanbul Turki.  (Syam) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama