Sosialiasi Cegah Pernikahan Dini dan Stunting, Hj. Hasnah Syam Bekali TP PKK Kelurahan/Desa dan Guru PAUD

BARRU (wartamerdeka.info) - TIM Penggerak PKK Kab. Barru melalui Pokja  I bekerjasama Dinas PMDPPKBPPPA menggelar Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini pada Kegiatan Fasilitasi Tim Penggerak PKK dalam Penyelenggaraan Gerakan Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Keluarga. digelar di Aula Dinas PMDPPKBPPPA, Kamis (02/06/2022). 

Hadir pada kegiatan ini Ketua TP. PKK Kab. Barru drg. Hj. Hasnah Syam, MARS,  Kepala Dinas PMDPPKBPPPA Jamaluddin, S. Sos, MH, dan  Narasumber yaitu Dr. H. Maqbul Arif, S. Ag. M. Ag. 

Ketua TP. PKK Kab. Barru Hasnah Syam sebelum menyampaikan sambutannya menyapa masing-masing Ketua TP. PKK yang hadir pada kegiatan ini. 

Dalam sambutannya ia mengatakan bahwa kegiatan ini dikhususkan bagi Ketua TP PKK Desa dan Kelurahan sebagai garda terdepan mensosialisasikan dan mencegah pernikahan dini. 

"Terima kasih karena telah hadir mengikuti undangan sosialisasi pada hari ini. Terima kasih juga kepada Kepala PMD atas kerja sama nya sehingga kegiatan ini bisa terselenggara dengan baik. Ada program nasional yang harus kita genjot yaitu Bian dan stunting dimana di tahun 2024 di Indonesia angka stunting harus diturunkan menjadi 14 persen. Sehingga pada pertemuan ini saya berharap kita semua berkewajiban dalam menurunkan angka stunting di Kab. Barru," urai Hasnah Syam. 

Ia juga menjelaskan bahwa keterkaitan stunting dengan pernikahan dini sangat erat. Dimana anak stunting diakibatkan adanya pernikahan dini. Saat melakukan sebuah pernikahan, perempuan yang masih berusia remaja secara psikologis belumlah matang.

Mereka, katanya,  bisa jadi belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kehamilan dan pola asuh anak yang baik dan benar.

Hubungan lainnya lanjut Hasnah Syam yang akrab disapa Bu Dokter, para remaja masih membutuhkan gizi maksimal hingga usia 21 tahun. Nah, jika mereka sudah menikah pada usia remaja, misalnya 15 atau 16 tahun, maka tubuh ibu akan berebut gizi dengan bayi yang di kandungnya. 

"Untuk itu, melalui pertemuan ini saya minta bulan depan ada laporan mengenai data stunting," tutup Hasnah Syam. 

Ketua TP. PKK Kab. Barru pada hari yang sama juga membuka kegiatan pelatihan TIM Penggerak PKK Kab. Barru Pokja II yaitu pelatihan bagi guru PAUD tentang Pemantauan dan Penanganan Stunting pada Kegiatan Fasilitasi TIM Penggerak PKK dalam Penyelenggaraan Gerakan Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Keluarga yang digelar di Baruga Singkerru Adae Rumah Jabatan Bupati Barru. 

Kepala Dinas PMD Jamaluddin mengatakan bahwa kegiatan ini baru kali ini dilaksanakan pesertanya merupakan guru PAUD. 

"Dinas PMDPPKBPPPA menjadi koordinator penanganan stunting dan kebetulan kami merupakan OPD penanggung jawab. Di Barru ini guru Paud akan diberi pengetahuan tentang penanganan stunting baik itu bidang desa,  PKK Kelurahan/Desa, dan penyuluh lapangan BKB. 

Selaku narasumber adalah dr. Andi Anugrah Santi Kala, M. Kes, SPA dokter spesialis anak RSUD La Patarai Barru. 

(andri/syam)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama