Antisipasi Letusan Gunung Agung, Bakamla RI Siagakan Kapal dan Personel

BALI (wartamerdeka) -  Dalam rangka mengantisipasi letusan Gunung agung di Bali, Bakamla RI telah menyiagakan satu kapal patroli KN Gajah Laut 4804 dan personel yang diperuntukkan bagi pengamanan dan evakuasi korban melalui jalur laut. Guna mengecek kesiapannya, Deputi Operasi dan Latihan Bakamla RI Laksma TNI Semi Joni Putra melakukan inspeksi unsur dan personel di Pelabuhan Benoa, Bali, Selasa (24/10/2017).


Kedatangan Laksma Joni di Pelabuhan Benoa diterima Dansatgasla Kolonel Laut (P) Gusti Bagus Oka Tapayasa, GM Pelindi III I Wayan Eka Saputra, Wakil Kepala Seksi KBBD Muhammad Mustajib, Wakil Kodam Asops Kodam Mayor Inf Dewa, dan Komandan KN Gajah Laut Mayor Laut (P) Benny Hermawan. 

KN Gajah Laut-4804 merupakan salah satu kapal patroli Bakamla RI yang memiliki kemampuan patroli dan SAR di wilayah teritorial Indonesia dan Zona Tambahan. Kapal dengan panjang 48 meter yang dikomandani Mayor Laut (P) Beni Hermawan dan diawaki 24 personel saat ini sandar di Dermaga Timur Pelabuhan Benoa setelah sebelumnya melaksanakan Operasi Bersama dengan kapal patroli dari Australian Border Force (ABF) dan Ditjen PSDKP KKP di Laut Timor. 

Bakamla RI juga memiliki stasiun pemantauan di Karangasem yang dikepalai Prabu Airlangga, S.Kom dan beranggotakan 7 personel, merupakan salah satu dari SPKKL Bakamla RI yang memiliki kemampuan untuk mengawasi serta mendeteksi setiap kapal yang melintas dan melakukan aktivitas di wilayah perairan Bali dan Lombok dengan menggunakan radar permukaan, Automatic Identification System (AIS) dan Long Range Camera (LRC). Pemantauan SPKKL dapat dikirim langsung ke Pusat Informasi Maritim (PIM) Bakamla RI di Jakarta secara real time.

Langkah penanggulangan bencana dan upaya pencarian dan pertolongan (Search and Rescue/SAR) memang ditempuh oleh beberapa lembaga pemerintah terkait dengan menyiagakan sejumlah unsur, salah satunya yaitu Bakamla RI sebagai instansi keamanan laut yang memiliki fungsi menjaga Keamanan dan Keselamatan di Laut serta SAR dilaut. Diharapkan, dengan kesiapan unsur dan personel yang maksimal dapat membantu tugas-tugas Satgas Penanggulangan Darurat Gunung Agung secara optimal sehingga meminimalisir jatuhnya korban jiwa.

Disiagakannya KN Gajah Laut-4804 dan personel Bakamla RI adalah untuk membantu tugas Satgas Penanggulangan Darurat Gunung Agung, khususnya dalam upaya evakuasi korban melalui jalur laut serta mengkoordinir dan mengamankan jalur evakuasi laut bagi unsur laut lainnya, baik dari TNI AL, KPLP maupun Polair. KN Gajah Laut-4804 sendiri nantinya akan tergabung dalam Satuan Tugas Laut (SATGASLA) dibawah kendali operasi Komandan Lanal Denpasar dengan titik tunggu di Dermaga Lembar, Lombok. Adapun proses evakuasi laut direncanakan menggunakan dua rute alternatif, yaitu dari Dermaga Tanah Ampo dan Padang Bai di Karangasem menuju Lembar dan Benoa dengan waktu tempuh lebih kurang 4 jam. Dermaga Tanah Ampo secara terbatas dapat digunakan untuk evakuasi personel menggunakan kapal patroli Bakamla, KPLP dan Polair, sedangkan evakuasi kendaraan dan material direncanakan melalui Padang Bai menggunakan kapal Landing Ship Tank (LST) TNI AL yang nantinya akan diamankan oleh KN Gajah Laut-4804.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama