JAKARTA (wartamerdeka.info) - Dewan Pengurus Korpri Nasional peduli terhadap kepentingan anggota, dari hulu sampai hilir sejak CPNS sampai meninggal.
"Oleh Karena itu, Korpri merasa prihatin dengan anggotanya ketika meninggal kurang mendapat penghormatan sebagai mestinya," ungkap Ketua Umum Korpri Prof Zudan Arif Fakrulloh, saat memberikan sambutan pada pengukuhan DP Korpri Sekretariat Negara, Rabu (10/8/2022).
Dalam acara tersebut telah dikukuhkan Nanik Purwanti, sebagai Ketua DP Korpri Kementerian Sekretariat Negara.
Sebagai contoh di TNI dan Polri, ujar Prof Zudan, apabila ada anggotanya yang meninggal dunia, maka sudah ada prosedur yang jelas, yaitu dilakukan upacara pesemayaman secara resmi.
"DPKN sudah mengeluarkan Pedoman Tata Upacara Persemayaman dan telah dilakukan oleh beberapa kepengurusan antara lain lain Kabupaten Sleman, Kota Bitung, Kabupaten Asahan, dan Kabupaten Bone,” jelas Prof. Zudan.
Pedoman berupa Surat Edaran Nomor 08 Tahun 2020 tentang Persemayaman dan Pemakaman PNS dan PPPK dimaksudkan sebagai bentuk penghormatan terakhir terhadap anggota Korpri yang meninggal dunia.
Untuk itu Korpri mendorong setiap jenjang kepengurusan agar melaksanakan Program Persemayaman tersebut.
Selain persemayanan, setiap kepengurusan harus dapat melakukan inovasi program sesuai karakteristik instansi masing-masing.
Korpri di setiap instansi diharapkan membuat program yang dapat menutup celah-celah yang tidak dapat diisi oleh kegiatan-kegiatan instansi yang bersangkutan.
Ketum Korpri Nasional ini juga mengajak ASN di Kemensetneg untuk mengirimkan kafilah di ajang MTQ Korpri Nasional VI di Padang, Sumatera Barat pada awal November 2022, didahului dengan launching dan sosialisasi pada 24 Agustus 2022.
Berikutnya di tahun ganjil pada Juli 2023 bakal digelar Pekan Olahraga Nasional (Pornas) Korpri di Semarang, Jawa Tengah. Didahului dengan Munas dan Rakernas Badan Pembina Olahraga (Bapor) Korpri pada 29–31 Agustus 2022. (A)
