PANDEGLANG (wartamerdeka.info) - Tiga kali berturut turut ratusan warga serta anggota Aliansi Pemuda Desa Cinoyong mendatangi Polsek Carita meminta aparat kepolisian menangkap para tersangka Pengeroyokan.
Pada laporan yang pertama di Polsek Carita, dilakukan oleh korban Kunen - sapaannya- warga Desa Cinoyong Kecamatan Carita, didampingi orang tuanya.
Orang tua korban pengeroyokan merasa anaknya seperti tersangka. Karena beberapa kali anaknya itu dipanggil ke Polsek Carita. Seharusnya kepolisian Sektor Carita yang dipimpin Inspektur Polisi Satu Darsiti SH mendatangi korban dikarenakan korban masih dalam pengobatan dan Peenyembuhan.
Korban diketahui, menderita luka di kepala serta sekujur tubuh. Lehernya Kunen juga masih banyak bekas kekerasan. Selain itu kepala korban bocor. Adapun hasil Visum dari Puskesmas Carita telah diambil Pihak Polsek Carita.
Laporan Polisi : LP/ 13 / IV / 2023 /Polsek Carita / Polres Pandeglang menyebutkan terjadinya Tindak Pidana Penganiayaan dan atau Pengeroyokan Pasal 351 Jo 170 KUHP. Surat Pemberitahuan Hasil Penyelidikan ( SP2HP) Nomor : B.18/ .b/IV/2023/ Reskim Tanggal 02 dan 10 April 2023 Sudah Dua (2) kali di lakukan Warga dan Aliansi Pemuda Desa Cinoyong di Polsek Carita Polres Pandeglang menanyakan Perkembangan Kasus Tersebut.
Tidak ditahannya tiga tersangka pelaku pengeroyokan, yaitu Imam, Jaji, serta Sobri pada waktu Pelaporan Pertama sangat disayangkan keluarga korban dan warga serta Aliansi Pemuda Desa Cinoyong.
"Padahal para pelaku pengeroyokan berada di rumah mereka sehabis kejadian tersebut," ungkap keluarga korban dan warga serta Aliansi Pemuda Desa Cinoyong Kp Cibugel Rt 003 Rw 002 Kecamatan Carita.
"Warga serta Aliansi Pemuda Desa Cinoyong Kp Cibugel Carita hanya menginginkan Kepolisian Sektor Carita menangkap para pelaku pengeroyokan, Tapi sangat disesalkan pihak Polsek berdiam diri, seakan semua masalah ini sudah selesai," kata juru bicara Aliansi Pemuda Desa Cinoyong, Kp Cibugel Kecamatan Carita dan Perwakilan Warga serta Orang Tua Korban.
(Wenny S)
