Gus Yaqut mengatakan lahirnya kantor virtual metaverse adalah salah satu komitmen Ansor yang terus bergerak tanpa batas. Di tengah situasi keterbatasan akibat pandemi COVID-19, Ansor terus membuktikan diri sebagai organisasi pemuda yang tidak mudah menyerah.

“Dengan Ansorverse (Ansor Metaverse) maka model berorganisasi Ansor akan lebih taktis karena memiliki alternatif lain, yakni bertumpu ke digital dan berbasis virtual and augmented reality (VR/AR),” katanya dalam peluncuran kantor virtual pada tasyakuran Hari Lahir (Harlah) Ke-88 GP Ansor di Jakarta, Minggu malam.

Ia mengatakan lewat Ansorverse itu maka konsolidasi, pengkaderan, dan pelayanan organisasi lainnya akan menjadi lebih mudah lantaran tak dibatasi waktu atau lokasi. Kendati teknologi metaverse saat ini masih berupa imajinasi, inovasi ini tidak boleh disepelekan. Gus Yaqut optimistis teknologi ini akan terus berkembang dan dimanfaatkan di berbagai sektor menuju kemajuan peradaban global.

Di Ansorverse itu, katanya, para kader, antara lain, bisa saling bertemu secara virtual dalam dunia 3 dimensi (3 D). Teknologi menawarkan model yang atraktif karena didukung model visual avatar. Pada malam tasyakuran ditunjukkan Ansor UMKM Virtual Expo. Lapak virtual Ansor ini bahkan bisa menampung hingga 250.000 UMKM.

Gus Yaqut meminta para kader Ansor untuk selalu responsif dengan dinamika zaman karena tantangan Ansor dan bangsa ini ke depan semakin kompleks.

“Mau tidak mau kita harus cepat beradaptasi, bertransformasi. GP Ansor harus tetap relevan dengan perkembangan zaman yang cepat berubah. Caranya adalah setiap kader harus terus belajar dan beradaptasi. Tidak boleh mandek dan tidak cepat puas belajar,” katanya.

Dalam kegiatan itu hadir pula Menteri BUMN Erick Tohir yang menyerahkan 4 ribu seragam Banser, Katib Aam PBNU KH Said Asrori, Ketua KPU Pusat Hasyim Asy’ari, Komisioner KPU Mochammad Afifuddin, Ketua Pemuda Muhammadiyah Sunanto serta Ketua Umum KNPI Muhammad Ryano Panjaitan. (A