Petani Kopi Temanggung Berhasil Terobos Pasar Taiwan

TEMANGGUNG (wartamerdeka.info) – Petani kopi Temanggung Jawa Tengah yang berhimpun dalam Java Highland Coffee Farm berhasil menerobos pasar Taiwan, satu wilayah yang tingkat kehidupan penduduknya sudah tergolong baik dna maju. Keberhasilan tersebut diperoleh setelah beberapa kali mencoba mengirim sample kopi, namun baru bisa deal di Bulan April 2022.

Koordinator Java Highland (JHL) Coffee Farm Temanggung, Zaenal Arifin, mengatakan deal awal adalah pembelian i 17.000 kg Kopi Robusta Temanggung Grade A dengan frekuensi pengiriman dua kali sebulan.  “Selama ini kopi Temanggung cuma dibuat bumbu atau tambahan kuota para eksportir tanpa disebutkan asal kopinya. Bahkan diklaim sebagai kopi dari daerah para eksportir tersebut,” ujar Zaenal Arifin, Selasa (26/4/2022). 

Sebenarnya para petani muda di Temanggung sudah sejak lama mencium gelagat tersebut. Namun karena pertimbangan etis dan bisnis, upaya memperoleh pengakuan dilakukan secara hati-hati. Di antaranya dengan memngirim beberapa contoh p[roduk ke berbagai negara sebagai upaya memperoleh pengakuan pasar yang nyata. “Kami jatuh bangun di situ, karena mengirim sample bukan perkara mudah. Apalagi ke negara seperti Taiwan dimana kita belum memiliki hubungan diplomatik,” dia menambahkan.

Namun pada akhirnya ketekunan dan kesungguhan para petani muda yang ada di wilayah pegunungan Sindoro-Sumbing berbuah. Beberapa buyer mulai menjajaki kemungkinan pembelian, dan beberapa di antaranya berhasil mencapai kesepakatan. Dengan berhasil menerobos pasar Taiwan, motivasi para petani JHL Coffee Farm makin menyala. Mereka makin intens melakukan negosiasi dengan para buyer.

Pengalaman selama ini membantu kebutuhan rekanan yang biasa main ekspor, menjadi anjakan yang berharga. Mereka memberanikan diri untuk ekspor langsung ke Taiwan dengan membawa bendera kebesarannya sendiri “Kopi Temanggung”.

Daerah yang dikenal sebagai penghasil tembakau unggulan ini, ternyata memiliki potensi kopi yang luar biasa. Ada dua jenis kopi yang dihasilkan, yakni Arabica dan Robusta. Namun para petani muda belajar secara serius untuk melakukan proses agar kopi yang dihasilkan daerahnya kualitasnya membaik dan memenuhi standar yang ada. 

Beberapa produk kopi yang dihasilkan adalah Arabika Luwak liar sindoro, Arabika Fullwashed Dry hull dan Arabika Natural. Kemudian untuk jenis Robusta juga diberlakukan treatment serupa dalam prosesnya. Di kalangan eksportir kopi, produk Temanggung sudah sangat dikenal karena memiliki kualitas yang bisa diandalkan. Biasanya, para eksportir meramu dan memberi label kopi sesuai tempat keberadaannya, tidak memakai label kopi Temanggung.

Kini, dengan upaya keras dan keberanian yang menyala, para petani muda temanggung berhasil menembus pasar ekspor. Setelah Taiwan, negara lain yang diincar adalah negara-negara Eropa Barat yang dikenal sebagai konsumen kopi yang fanatik.

“Jalan awal sudah terbuka. Tentu kami tidak boleh berpuas diri, masih perlu membenahi banyak hal supaya usaha ini bukan saja mendunia, namun bisa berkelanjutan sebagai gantungan hidup masyarakat. Kami masih harus terus belajar, ini baru langkah awal saja,” tukas Zaenal. (*)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama