 |
| Ketua Markas Cabang Laskar Merah Putih (LMP) Tana Toraja/FKKPI Tator, Jansen Saputra Godjang. |
TANA TORAJA (wartamerdeka.info) - Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Tana Toraja, mendapat sorotan dari sejumlah kalangan, baik wartawan, LSM, ormas maupun masyarakat lain, karena dinilai kurang menjalankan fungsinya dengan baik.
"Itu Diskominfo Tator, mestinya selalu berkoordinasi dengan pers dalam hal kegiatan di lingkup Pemkab Tana Toraja. Saat ini terkesan Diskominfo Tator terkesan tertutup kepada insan pers yang ada di Toraja," ujar Ketua Markas Cabang Laskar Merah Putih (LMP) Tana Toraja, Jansen Saputra Godjang.
Menurut Jansen, yang juga Ketua FKPPI Tana Toraja, Diskominfo perlu juga nengalokasikan anggaran guna kepentingan pemberitaan oleh media, sehingga publik dapat mengetahui berbagai kegiatan pemerintah.
"Sekarang ini era keterbukaan dan informasi, masak Diskominfo Tator ketinggalan dari daerah lain,"ujar Jansen yang juga dikenal sebagai jurnalis ini.
Sebelumnya, Ketua PD IWO Toraja Raya, Toto L. Balalembang juga menyebut bahwa diakominfo Tana Toraja kurang lihai dalam menggandeng jurnalis sebagai mitra strategis dalam menyampaikan informasi melalui pemberitaan kepada publik mengenai kegiatan atau pembagunan di kabupaten Tana Toraja.
"Hal ini sangat dirasakan sebagian besar jurnalis yang ada di Tana Toraja. Informasi terkait kegiatan pemkab dan jajaran OPD sepertinya sangat sulit di peroleh para jurnalis," tegas Toto.
Bupati Theofilus mengatakan, Kominfo merupakan ujung tombak pemerintah dalam menyampaikan program dan kinerja kemajuan pemerintah kepada masyarakat luas.
Sehingga harus merangkul semua stake holder termasuk rekan-rekan media.
“Kominfo harus mampu menjalin sinergi dan akrab dengan wartawan agar informasi program dan kinerja kemajuan pemerintah tersampaikan ke publik,” ujar Bupati Theofilus. (R)
