JAKARTA (wartamerdeka) – Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) menyelenggarakan kongres ke-2 serta seminar kebangsaan di gedung DPD RI Nusantara V, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (11/11/2017).
Kongres DPN PPWI ke-2 dan seminar kebangsaan dibuka langsung oleh Ketua DPD RI, Oesman Sapta Odang.
Acara pembukaan dihadiri Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang juga Wakil Ketua MPR, Oesman Sapta Odang, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, SPd, perwakilan Kemenkominfo, perwakilan BNN, perwakilan Duta Besar Maroko dan Zimbabwe untuk Indonesia, tokoh agama, tokoh masyarakat, Ormas, OKP, LSM, dan sekitar 1.000 anggota PPWI yang tersebar di seluruh Indonesia.
Adapun tema pada kongres PPWI ke-2 dan HUT PPWI ke-10 tahun 2017 adalah “Mari Wujudkan Komunitas Masyarakat Indonesia Cerdas Informasi Melalui Peningkatan Kualitas dan Moralitas Pewarta Warga”.
Dalam sambutannya, Ketua DPD RI/Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta Odang mengatakan, sangat mengapresiasi dengan kehadiran PPWI yang telah mendukung pewarta warga menjadi media yang profesional dan mejadi pelopor kemajuan bangsa dengan informasi.
“PPWI ini adalah lembaga yang sangat diperlukan agar mampu menekan beredarnya berita bohong, sehingga masyarakatnya pun tidak termakan oleh berita-berita yang tidak benar. Karena selama ada berita bohong, maka masyarakat akan disuguhkan suatu ketidakbenaran yang bukan membuat mereka pandai tetapi sebaliknya,” kata Oesman.
Sementara itu, Ketua Umum PPWI Nasional Wilson Lalengke menyampaikan, kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang juga memperingati HUT PPWI ke-10 dan sekaligus sebagai bagian dari upaya organisasi pewarta warga dalam mengedukasi masyarakat untuk melawan berita hoax.
“Ini adalah bagian dari tanggungjawab PPWI untuk mengedukasi masyarakat agar masyarakat mampu memfilter dan membedakan mana berita hoax dan mana berita yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujarnya.
Wilson mengatakan, seiring dengan perkembangan teknologi siber serta fenomena media sosial (Medsos) yang menjadikan global village tidak dapat membendung arus informasi yang begitu santer tanpa batas ruang dan waktu, masyarakat dari segala usia diterpa informasi dari segala media, baik media mainstream maupun media sosial.
“Lembaga ini adalah kumpulan kegiatan sosial bagi yang berminat pada mengumpulkan berita, mengolah berita dengan tanpa ada batasan keahlian, pesertanya ada buruh, dokter, TNI/Polri dan lainnya,” kata Wilson.
Oleh karena itu, kata Wilson, bagi anggota PPWI memiliki dan mempunyai misi edukasi seperti yang ahli menulis bisa menyumbangkan cara menulis yang baik dan PPWI Pusat selalu memberikan pembinaan dan advokasi kepada seluruh anggota PPWI di seluruh tanah air apabila menghadapi permasalahan.
“Lembaga ini merupakan kumpulan dari beraneka ragam profesi atau pegiat sosial, seperti guru, buruh, pegawai, pejabat, dokter, TNI/Polri, wartawan, dan lembaga swadaya masyarakat yang benar-benar berminat untuk mengumpulkan berita dan mengolah/menulis berita dengan tanpa ada batasan keahlian. Intinya bagaimana mengedukasi warga untuk menulis dengan baik dan benar,” kata Wilson.(DANS)
Tags
Nasional