Gandeng Ormas, Polres Jakbar Bersama Tiga Pilar Deklarasikan Pemilu Damai


JAKARTA (wartamerdeka.info)  -  Dalam rangka mensukseskan Pemilu  2019, Polres Metro Barat bersama Polsek jajaran dan elemen masyarakat melalui Satuan Binmas Polres Metro Jakarta abarat menggelar Focus Group Discussion yang diadakan  di aula Polsek Tanjung Duren,  Kamis (04/10/2018).

Dalam kegiatan tersebut, bertemakan 'Peran Organisasi Masyarakat Dalam Menanggulangi Radikalisme,  Intoleransi dan Hoax dalam Rangka Mensukseskan Pemilu 2019 di wilayah Hukum Polres Metro Jakarta Barat'. 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut antaranya Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi SIK MH,  Komandan Kodim 0503 / JB Letkol Kav Andre Hendry Masangi, Wali Kota Administrasi Jakarta Barat yang diwakili Kepala Kessbangpol Kota Jakarta Barat Drs. Dirham Nugraha, Kasat Binmas Polres Metro Jakarta Barat AKBP lilik haryati SH MH, Para Kapolsek jajaran Restro Jakarta Barat, Ketua Bawaslu Jakarta Barat Oding Junaidi, dan para  undangan yang hadir dari masing - masing Ormas se-Jakarta Barat. 

Dalam sambutannya, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki haryadi SH MH menjelaskan,  menjelang Pileg dan Pilpres ini mempunyai fenomena kamtibmas yang pastinya berbanding lurus dan akan semakin naik jika kita tidak mengelolanya dengan baik, karena berdasarkan hasil analisa dan evaluasi ada 3 bentuk ancaman pertama yaitu terorisme,  konflik sosial dan narkoba.

Ada juga yang berdasarkan laporan terkait undang undang ITE di cyber crime Mabes Polri sekitar 70 persen adalah Hate speech ( ujaran kebencian ) dan penghinaan. 


Penyebaran berita hoax ini menurut Kapolres ditemukan paling banyak di media sosial, hal itu dikarenakan  hampir 50 persen  masyarakat adalah pengguna internet dan media sosial. 

"Bisa dibayangkan bagaimana jika adanya oknum yang tidak bertanggung jawab meracuni  dengan menyebarkan pemberitaan hoax, " jelas Hengki. 

Oleh sebab, lanjutnya, mari sama-sama kita cermati perkembangan pemberitaan yang berkembang di media sosial dengan cermat dan bijak.

"Terkait terorisme, banyak para jaringan terorisme ini memanfaatkan jaringan internet untuk melancarkan aksinya. Para terorisme pun menggunakan media sosial untuk membayar para pengikutnya atau calon korban dalam melancarkan aksinya," lanjutnya.

Lebih jauh Hengki menuturkan, terkait narkoba ini memang sarana perang simetris, dimana suatu negara dirusak generasi mudanya agar menggunakan narkoba, sehingga pelaku kejahatan  dalam melancarkan aksinya  dipengaruhi narkoba.

"Salah satunya pelaku penjambretan terhadap  anggota Kementrian PUPR. Mereka (pelaku) melakukan aksinya  di wilayah Tamansari dan tergabung dalam kelompok geng tenda orange," tuturnya.

Masih dikatakannya, pihaknya berharap untuk bersama - sama, bersatu menciptakan situasi kondusif dalam menghadapi Pemilu  2019 yang aman damai dan sejuk.

Sementara, Komandan Kodim 0503/JB Letkol Kav. andre Henri Masengi menjelaskan, bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk yang. memiliki berbagai macam bentuk keragaman suku, budaya, agama dan ras.

Untuk itu, pihaknya menghimbau jika menemukan adanya pemberitaan yang beredar di media sosial, agar terlebih dahulu cermati sebelum menshare pemberitaan.

"Kami TNI bersama Polri siap dalam mensukseskan Pileg dan Pilpres 2019 yang aman damai dan sejuk,  serta kami bersama Polri menjaga netralitas," jelasnya.

Pada kesempatan itu, tak luput pembacaan ikrar damai bersama yang sama-sama dibacakan sejumlah Ormas se Jakarta Barat yang isinya:

Kami Ormas se jakarta Barat berjanji: 

1. Mewujudkan pemilu damai yang langsung umum bebas rahasia jujur dan adil
2. Ikut menjaga pelaksanaan pemilu yang aman, tertib damai berintegritas,  tanpa hoax, tanpa politisasi sara dan politik uang
3. Menjaga harkamtibmas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku

Sebagai penutup acara,  dilanjutkan penandatanganan ikrar damai bersama para Ormas se-Jakarta Barat. (A)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama