![]() |
Ketua Umum DMAB, Brigjen TNI (Purn) Berlin Hutajulu (kiri) mengucapkan ikrar dengan para Wakil Ketua Umum |
JAKARTA (wartamerdeka.info) - Brigjen TNI (Purn) Berlin Hutajulu terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Mangaraja Adat Batak (DMAB) periode 2019-2022.
Terpilihnya Brigjen TNI (Purn) Berlin Hutajulu berdasarkan mekanisme pemilihan yang sangat demokratis, yang sebelumnya ditentukan Panitia. Adapun salah satu syarat sebagai calon Pengurus atau Ketua Umum DMAB adalah, mereka-mereka yang menjabat sebagai Ketua Umum atau Ketua maupun Pengurus yang memegang mandat dari Kepengurusan Punguan (Kumpulan) Marga maupun Marga-marga.
Diketahui, mantan Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD ini, yang juga sebagai Ketua Umum/Koordinator Parsadaan Pomparan Ompu Raja Sipaettua se-Jabodetabek (terdiri dari tujuh Punguan Marga), memang berpeluang tinggi untuk dipilih. Apalagi, belakangan terlibat dalam pertemuan-pertemuan intens yang dirancang Panitia sejak Februari hingga Nopember 2018, dengan kapasitasnya sebagai Ketua Komisi II yang membidangi Masyarakat Hukum Adat.
Pemegang Bintang Nararya R.I ini akhirnya dinilai tepat untuk memimpin kepengurusan perdana DMAB. Sedangkan mereka yang juga terpilih sebagai Wakil Ketua Umum 1- 6 adalah, Marsda TNI (Purn). JFP Sitompul; Prof. Dr. Laurence A. Manullang; Drs. Jackson M. Turnip, MH; Drs. Martua Situngkir, Ak; Dr. Pontas Sinaga, MM; dan Nikolas S. Naibaho.
DMAB dan LABB (Lembaga Adat Budaya Batak) resmi berdiri tanggal 5 Desember 2018, di Aula Hiobadja, Universitas Mpu Tantular, Cipinang Besar, Jakarta Timur. Tentu, peristiwa ini menjadi sangat bersejarah, karena dinilai baru kali ini ada pihak yang berhasil membentuk lembaga yang mempersatukan visi dan misi masyarakat Batak ke depan.
Pembentukan DMAB dan LABB itu dilakukan melalui Sidang Umum yang dipimpin Ketua Umum Panitia Seminar dan Perhelatan Adat Budaya Batak, Mayjen TNI (Purn) Dr. K. Joy Sihotang, MSc, didampingi Sekretaris Drs. Hotland Hutajulu, MM serta para Inisiator.
Diawal acara, Ketua Komisi I Bidang Adat dan Budaya Batak, Jadisman Hutapea, dan Ketua Komisi II Bidang Masyarakat Hukum Adat Batak, Brigjen TNI (Purn) Berlin Hutajulu menyampaikan Laporan Hasil-hasil Rapat Komisi dalam Sidang Pleno Komisi-komisi.
Penuturan Panitia, jauh sebelum terbentuk, ada hampir setahun mereka melakukan perbincangan (rembukan) secara long march sejak Nopember 2017, yang kemudian pada 8 Februari 2018, menggelar perhelatan pertama Seminar Adat Budaya Batak, di Aula Hiobadja, Universitas Mpu Tantular, Cipinang Besar, Jakarta Timur.
Terwujudnya kedua lembaga ini tidak lepas dari gagasan dan peran para Inisiator yaitu, Prof. Dr. Payaman Simanjuntak, MA dari Yayasan Palito (mengenai Adat Dalihan Na Tolu/ DNT); Dr. H.P Panggabean, SH., mantan Hakim Agung, Ketua Umum DPP Kermahudatara/ Kerukunan Masyarakat Hukum Adat Nusantara (mengenai Masyarakat Hukum Adat Batak); Marsma TNI (Pun) M. Situmorang, Penasehat PLD Distrik VIII HKBP Jakarta (mengenai Pelestarian Tradisi Adat Batak Bagi Generasi Muda); dan Budi P. Sinambela, BBA dari Yayasan Budi Murni Jakarta (yang menaungi Universitas Mpu Tantular).
Mereka sekaligus sebagai narasumber di Seminar tanggal 8 Februari 2018 bersama Togarma Naibaho, peneliti seni budaya Batak (Bidang Seni Budaya Batak). Sementara penyanggah waktu itu adalah, Dr. Ronsen Pasaribu, SH, MM (Ketua Umum DPP Forum Bangso Batak Indonesia); Sam Sarumpaet (Profesional Seni Budaya/ Dosen); dan Moderator, Dr. Ir. Mangasi Panjaitan, ME (Rektor Universitas Mpu Tantular).
Dikatakan Panitia, ada sekitar 160-an Punguan Marga dan Marga-marga yang ada di wilayah Jabodetabek yang dilibatkan sejak awal. Pasca Seminar, dilakukan acara-acara Rapat Komisi I, Rapat Komisi II, Dengar Pendapat Pakar dan Akademisi, dan Dengar Pendapat Para Praktisi Adat Batak.
DMAB dan LABB nantinya diharapkan dapat membantu solusi problematika dalam hal tradisi adat-istiadat serta keberadaan Masyarakat Hukum Adat Batak ke depan. Tentu, keinginan luhur ini berangkat dari rasa kepedulian dan tanggungjawab secara bersama masyarakat Batak dari seluruh Punguan (Perkumpulan) Marga maupun Marga-marga masyarakat Batak serta aktivis Sosial dan Budaya Batak, yang mewakili masyarakat Batak secara keseluruhan.
Sementara itu, Ketua Umum LABB Pusat terpilih adalah Budi P. Sinambela, BBA, dengan para Wakil Ketua Umum 1-9 yaitu: F. Jadisman Hutapea; Drs. Hotland Hutajulu, MM; St. Ir. Monang Sirumapea; St. Drs. Radjamuda Sidabutar, SH., MH; Ir. Restu Silitonga; Robert Anton Situmeang; St. Abidan Simanjuntak; Ir. Mukhtar Panjaitan; dan St. Paul Tampubolon.
Secara prinsip, DMAB disebut menetapkan posisi sebagai lembaga yang bersifat Legislatif (Strategis), sedangkan LABB adalah sebagai lembaga yang bersifat Eksekutif (Operasional). Sedangkan LABB merupakan pusat, yang nantinya akan membentuk jajaran organisasinya di berbagai wilayah Provinsi, hingga Kabupaten/ Kota di seluruh Indonesia, bahkan di Mancanegara.
Dikatakan Ketua DMAB, yang juga mantan Ketua Komsi D DPRD DKI Jakarta ini, bulan Maret 2019 mendatang akan digelar acara Pesta Bolon (Pesta Besar), sekaligus sosialisasi kepada seluruh masyarakat Batak se Indonesia, bahkan se-Dunia.
Mudah-mudahan, apa yang kita upayakan sekarang ini, dapat berguna bagi bangsa dan Negara, khususnya bagi para generasi muda Batak milenial di masa yang akan datang, tegas Jenderal Purnawirawan Bintang Satu yang masih energik itu. (DANS)
Tags
Ragam