Warga Deg-degan, Saat Bupati Nelson Dievakuasi Dari Kantornya Yang "Terbakar"

Bupati Gorontalo Prof Dr Nelson Pomalingo saat "dievakuasi"
LIMBOTO (wartamerdeka.info) - Sekira pukul 09 :30 Wita, Kantor Bupati Gorontalo yang terletak di jalan Kolonel Rauf Mo'o di kelurahan Kayubulan kecamatan Limboto "terbakar", Jumat (26/04).

Kebakaran yang disebabkan arus pendek ini membuat panik bagi Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo bersama jajarannya yang saat itu rapat Forkopimnda. Sekira 20 menit, api berkobar dari lantai I disamping ruang staf bagian umum itu membuat asap pun mengepul ke lantai dua kantor itu.

Petugas damkar gabungan basarnas yang berkantor tidak jauh  di wilayah itu segera datang lengkap dengan dua unit mobil damkar bersama fasilitas pemadam kebakaran. Dalam waktu singkat petugas berhasil memadamkan api sekaligus mengevakuasi korban.

“Alhamndulillah, kobaran api dapat dijinajkan dan tidak ada korban jiwa. Tim kami mengevakuasi para korban termasuk mengevakuasi Pak Bupati melewati jalur evakuasi yakni alternatif jendela ruangan Pak Asisten I, tadi terlihat bagaimana petugas mengevakuasi Bupati lewat jendela, “ ungkap Kepala BPBD Kabupaten Gorontalo Dr. Sumanti Maku, usai kejadian itu.

Sumanti Maku menuturkan, kebakaran itu memang sengaja dibuat. Proses Simulasi ini, tujuannya adalah untuk mempersiapkan seluruh komponen yang ada yakni pemerintah, masyarakat, birokrasi dan media.


“Itu merupakan elemen yang dipersiapkan memiliki pengetahuan agar kemudian dapat menggerakan masyarakat dalam rangka menghadapi bencana ,” tutur Sumanti.

Sumanti  menambahkan, BPBD sendiri salah satu instansi yang bersinergi dengan instansi lainnya termasuk basarnas dalam rangka meningkatkan keterampilan para aparat agar kemudian dapat menjadi petugas yang bisa membantu masyarakat dalam mengevakuasi dan penyelamatan waktu terjadi bencana. “Dan mereka sebenarnya adalah orang-orang yang memiliki teknik dan pengetahuan keterampilan khusus dalam rangka tugas-tugas kemanusian, “ tukas Sumanti.

Terpisah, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo menyampaikan terima kasih kepada tim BPBP dan tim basarnas. Karena, Kata Nelson, bicara duka itu adalah tiba-tiba.

“Kalau suka kita rencanakan, Bicara duka itu kita tidak rencanakan, oleh karena itu, kita harus siap siaga ” kata Nelson.

Nah, apa yang dilakukan hari ini, Nelson menegaskan, baik itu terkait kebakaran, terkait dengan evakuasi ini yang harus siap siaga. Dan moment ini bertepatan dengan hari bumi. “Kita berharap bumi ini dijaga sehingga tidak terjadi bencana,” harap Nelson.

Bupati Nelson yang merupakan ahli lingkungan itu menambahkan, ini menjadi pelajaran kita semua dan dirinta juga berharap simulasi dilakukan secara berkelanjutan. “Jangan dilakukan setahun sekali namun kalau dapat siapapun kita siap siaga dengan bencana apapun yang terjadi, “ pinta Nelson.

Ditanya kesan sewaktu dievakuasi dan diluncurkan petugas lewat jendela, orang nomor satu di Kabupaten Gorontalo itu menjawab, bahwa dirinya melihat yang deg-degan bukanlah dirinya namun yang melihat kejadian evakuasi.

"Saya melihat yang deg-degan bukan saya, tapi yang melihat saya saat dievakuasi. Nah, kalau dalam kondisi demikian, kita harus tenang,jangan panik. Saya sendiri sebenarnya takut, tapi saya berusaha untuk tidak panik,karena dengan ketenangan kita selalu selamat dari bencana, “ tukas Nelson.

Ia berharap, pertama, baik BPBD, basarnas dan tim damkar lainnya, melakukan kolaborasi terus menerus. Kesuksesan itu dikolaborasi, dikerjasamakan. Kedua, dilakukan latihan secara berkelanjutan,dan ketiga, lakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat termasuk di kantor-kantor.

“Kalau terjadi kebakaran bagaimana, tapi ini baru simulasi. Tapi kalau benar-benar terjadi maka semua orang siap. Dan ke empat, kita selalu berdoa agar tidak terjadi bencana di daerah ini, “ tutup Nelson.(Irfan)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama